9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka

Foto Bisnis

9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka

Dok. detikcom - detikFinance
Selasa, 12 Jul 2022 14:02 WIB

Jakarta - Sri Lanka menjadi sorotan dunia karena krisis ekonomi. Rupanya, ada sejumlah negara lain yang saat ini juga terancam bangkrut. Ini daftarnya.

Krisis ekonomi yang masih membayangi Sri Lanka memicu kurangnya pasokan kebutuhan pokok. Kondisi itu membuat warga protes dan memblokir jalan dengan tabung gas.

Sri Lanka menjadi sorotan dunia karena krisis ekonomi yang tengah dihadapinya saat ini. Namun Sri Lanka ternyata bukan satu-satunya, ada sejumlah negara lain yang saat ini juga terancam bangkrut. Melansir dari laporan AP, penyebab pasti krisis ekonomi yang dihadapi setiap negara ini mungkin berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Tetapi risiko dari melonjaknya biaya untuk makanan dan bahan bakar dirasakan oleh semua negara. (AP Photo/Eranga Jayawardena)

An Afghan man holds a sack of rice during a distribution of humanitarian aid for families in need, in Kabul, Afghanistan, Wednesday, Feb. 16, 2022. Afghanistan has undergone a dramatic transformation in half a year of Taliban rule. The country feels safer and less violent than it has in decades, but also even poorer as the once aid-fueled economy barrels toward collapse. (AP Photo/Hussein Malla)

Negara pertama, Afghanistan, telah tertatih dari krisis ekonomi yang mengerikan sejak Taliban mengambil alih kendali negara setelah AS dan sekutu NATO-nya menarik pasukan mereka tahun lalu. Bantuan asing terhenti dan Afghanistan juga disanksi yang melumpuhkan sektor perdagangan. Selain itu pemerintahan Biden juga membekukan US$ 7 miliar cadangan mata uang asing Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat. (AP Photo)

Homeless sleep on a sidewalk in downtown Buenos Aires, Argentina, on a cold, early Friday, July 8, 2022. Four of every 10 Argentines are poor and inflation is more than 60% in the past 12 months. (AP Photo/Rodrigo Abd)

Kedua, Argentina, sekitar empat dari setiap 10 orang Argentina terpaksa harus hidup miskin dikarenakan bank sentralnya kehabisan cadangan devisa karena mata uangnya melemah. Bahkan negara tersebut sudah diprediksi akan mengalami inflasi melebihi 70% tahun ini. Saat ini jutaan orang Argentina bertahan hidup sebagian besar berkat dapur umum dan program kesejahteraan negara. (AP/Rodrigo Abd)

A farmer sews sacks of wheat on a farm in the Nile Delta province of al-Sharqia, Egypt, Wednesday, May 11, 2022. Egypt is trying to increase its domestic wheat production as the war in Ukraine has strained international supplies of the grain. Ukraine and Russia account for a third of global wheat and barley exports, which countries in the Middle East and Africa rely on to feed millions of people who subsist on subsidized bread. (AP Photo/Amr Nabil)

Ketiga, Mesir. Inflasi Mesir melonjak hampir 15 persen pada April 2022 yang mengakibatkan sepertiga dari 103 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan. Masyarakat Mesir sudah menderita karena program reformasi ambisius pemerintahnya membuat mata uang mereka mengambang dan memangkas subsidi bahan bakar, air, hingga listrik. (AP/Amr Nabil)

Pasar Pagi Vientiane

Keempat, Laos, negara kecil yang terkurung daratan di Asia Tenggara ini sebetulnya mencatat pertumbuhan ekonomi tercepat sebelum pandemi Covid-19 melanda. Tetapi, sejak pandemi, utangnya melompat persis seperti yang dialami Sri Lanka. Setali tiga uang, Laos juga terpaksa mengemis restrukturisasi utang bernilai miliaran dolar AS. (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Sejumlah demonstran memblokade jalan utama di sejumlah jalur Ibu Kota Lebanon, Beirut. Ini merupakan salah satu aksi kemarahan warga di tengah krisis ekonomi, Senin, (29/11/2021). (AP Photo/Hussein Malla)

Kelima, Lebanon, juga menderita karena mata uangnya jatuh hingga 90 persen. Belum lagi, lonjakan inflasi, yang berakibat pada krisis pangan dan krisis energi. Lebih parahnya, Lebanon gagal membayar utang mereka senilai US$90 miliar. Rasio utangnya pun meningkat hingga mencapai 170 persen terhadap PDB. (AP/Hussein Malla)

Krisis Ekonomi Akibat COVID-19, Warga di Myanmar Makan Tikus

Keenam, Myanmar. Pandemi covid-19 dan ketidakstabilan politik menghantam ekonomi Myanmar, terutama setelah aksi kudeta militer pada Februari 2021 terhadap pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi. Kini kondisi ekonomi Myanmar diperkirakan telah terkontraksi minus 18 persen pada tahun lalu dan diperkirakan tidak tumbuh pada tahun ini. (Reuters)

Peringatan Hari Air Sedunia ke-25 memperingatkan manusia tentang krisis air bersih. Krisis ini terjadi di India, Pakistan, Somalia, Kenya, Bangladesh dan Indonesia.

Ketujuh, Pakistan. Seperti Sri Lanka, Pakistan telah melakukan pembicaraan mendesak dengan IMF, berharap untuk menghidupkan kembali paket bailout senilai US$ 6 miliar. Melonjaknya harga minyak mentah mendorong naiknya harga bahan bakar yang pada gilirannya menaikkan biaya lainnya, mendorong inflasi hingga lebih dari 21%. Selain itu nilai mata uang Pakistan telah jatuh sekitar 30% terhadap dolar AS pada tahun lalu. (Getty Images)

Mata uang Turki, lira merosot hingga 45%, petani mengaku jual tanah dan warga mengurangi makan

Kedelapan, Turki, terjebak dalam krisis setelah inflasi mencapai lebih dari 60 persen. Mata uang lira Turki jatuh ke posisi terendah sepanjang masa terhadap euro dan dolar AS sejak tahun lalu. Sementara, utang luar negeri Turki sudah menembus 54 persen dari PDB negaranya, tingkat yang cukup mengkhawatirkan mengingat utang pemerintahnya mendominasi. (BBC World)

HARARE, ZIMBABWE - DECEMBER 31: A child holds a metal pot before getting porridge on December 31, 2020 in Harare, Zimbabwe. Serving an average 2500 meals a day from her kitchen, Samantha Murozoki says the number of people needing food has doubled since the start of the lockdown. Zimbabwe has recorded more than 13,000 cases of COVID-19 and 359 deaths. (Photo by Tafadzwa Ufumeli/Getty Images)

Kesembilan, Zimbabwe. Inflasi di negara itu melonjak hingga lebih dari 130%, meningkatkan resiko terjadinya hiperinflasi di negara tersebut, seperti yang pernah terjadi pada 2008 lalu. warganya tidak lagi mempercayai mata uang tersebut. Selain itu banyak warganya yang terpaksa melewatkan makan karena kemiskinan. Saat ini Zimbabwe sendiri tengah berjuang untuk menghasilkan arus masuk yang memadai dari greenback yang dibutuhkan untuk ekonomi lokalnya. (Getty Images/Tafadzwa Ufumeli)

9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
9 Negara yang Krisis dan Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
Hide Ads