Israel - Meski terletak di daratan gersang, kering dan cuaca ekstrim, Gurun Negev di wilayah yang diduduki Israel mampu memiliki perkebunan anggur berkualitas. Lihat nih
Foto Bisnis
Wow... Teknologi Pertanian Sukses Ubah Gurun Tandus Jadi Kebun Anggur

Pemandangan udara dari kebun anggur Kerem Yeruham di wilayah yang dicaplok Israel di Pinto Winery, Gurun Negev, Rabu (3/8/2022) waktu setempat. Â
Beginilah lanskap Gurun Negev yang gersang. Ladang anggur hijau menjadi oase di tengahnya. Peneliti berhasil menanam anggur di wilayah berkondisi ekstrem di Gurun Negev. Keringnya gurun itu hanya menerima guyuran hujan sekitar 10 sentimeter per tahun. Â
Para petani berjalan di deretan kebun anggur di tengah gurun gersang di Negev. Suhu di sini mencapai 38 derajat celcius pada siang hari. Malam hari, bisa di bawah nol derajat celcius selama musim dingin. Â
Hamparan ladang anggur di tengah Gurun Negev. Dengan rekayasa teknologi pertanian tersebut, kawasan ini melahirkan lebih dari dua lusin kilang anggur dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Tentu dengan diikuti dengan tumbuhnya pariwisata industri anggur. Â
Salah seorang petani merawat perkebunan anggur di Gurun Negev. Rekayasa pertanian tersebut dipelopori oleh perusahaan irigasi Netafim dan dukungan dari pemerintah Italia dan Israel pada 2014. Â
Petani anggur memperlihatkan butiran lebat yang ditanam di tengah gurun. Pemeliharaan anggur di wilayah tersebut sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Suku Nabatean, suku nomaden yang tinggal di daerah Negev sekitar 2.500 tahun yang lalu, membangun teras dan bendungan batu kecil untuk mengalihkan air yang jatuh saat hujan lebat dan akan menanam anggur. Â
Senyum petani bersama gerombolan anggur hijau di Gurun Negev. Teknik pertanian yang diuji seperti sensor yang mengukur tingkat kelembapan di tanah dan kamera termal yang melacak konsentrasi klorofil di tanaman merambat. Mereka juga menguji mulsa dan mencoba menutupi akar tanaman dengan lembaran plastik, untuk mencegah penguapan sambil memastikan air irigasi mencuci garam jauh ke dalam tanah. Â
Gerombolan anggur merah diperlihatkan ke wartawan. Selain itu, para peneliti mempelajari kombinasi kultivar dan batang bawah yang dapat menangani salinitas tanah lebih baik daripada varietas konvensional. Tujuannya, untuk mengembangkan varietas anggur yang lebih cocok untuk tumbuh di air tanah lokal yang asin. Â
Deretan kebun anggur bertingkat di Gurun Negev yang gersang menjadi lahan subur dengan bantuan teknologi pertanian. Pendekatan unik untuk produksi anggur ini menarik perhatian dari daerah penghasil anggur tradisional di seluruh dunia. Sebab, mereka sadar perubahan dan iklim yang tidak stabil mengancam perkebunan anggur mereka. Â