Bontang - Badak LNG terus melakukan yang terbaik dalam menjaga ketahanan energi, pengembangan ekosistem dan ekonomi untuk negeri sebagai kilang terbesar di dunia.
Picture Story
Aksi Badak LNG Menjaga Ketahanan Energi untuk Negeri

Badak LNG terus melakukan pengembanganΒ yang akhirnya mampu menjadi kilang LNG terbesar di dunia. Dari yang awalnya terbangun dua βtrainβ pada tahun 1977, hingga akhirnya pada tahun 1999 terbangun delapan βtrainβ dengan total kapasitas produksi 22,5 juta ton per tahun.Β Kilang Badak LNG telah melakukan pengapalan LNG lebih dari 9.700 kargo dan LPG lebih dari 400 kargo pada kuartal ketiga tahun 2022.Β
Β
Kehadiran Badak LNG menjadi salah satu sumber pendapatan daerah utama bagi Kota Bontang. Selain itu juga mendorong kota tersebut tumbuh menjadi kota industri dan jasa.Β Hal ini berdampak pada produksi LNG dan LPG nasional yang juga akan berkurang. Jika tidak ada langkah lanjutan maka hal ini bisa menjadi ancaman bagi ketahanan energi nasional.Β
Selain melakukan pengolahan limbah, Badak LNG juga turut serta dalam mendukung pemeliharaan ekosistem laut, yakni menanam terumbu karang di wilayah perairan laut Bontang.Β
Badak LNG bergerak aktif dengan menggandeng masyarakat dan mitra dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya bersama mitra binaan Salin Swara dari Kelompok Telihan Recycle, Badak LNG berinovasi mengubah aluminium limbah insulasi pipa gas dan limbah rumah tangga menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bernilai yakni baling-baling perahu nelayan.Β
Β
Selain selalu aktif mencari solusi dan berbagai langkah inovasi, perusahaan yang berdiri di kawasan seluas 2.100 hektare tersebut juga memperkuat komitmen menjaga kelestarian alam dan budaya kerja yang menjunjung tinggi kesetaraan gender. Penemuan inovasi tersebut tentu tak lepas dari kerja keras para pekerja yang berkomitmen dan penuh integritas, terus berinovasi demi ketahanan negeri.
Β