Jakarta - Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi RI di 2023 menjadi 4,7%.
Foto Bisnis
Ekonomi RI Berisiko Turun Jadi 4,7% di 2023
Kabut tipis menyelimuti gedung bertingkat di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 menjadi 4,7%. Hal itu menjadi tantangan dalam mengumpulkan penerimaan negara.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 5,3%. Angka itu ditetapkan bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam bentuk Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2022 tentang APBN Tahun Anggaran 2023.
Sejauh ini pemerintah belum mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi 2023. Namun apabila terdapat perkembangan yang signifikan pada tahun depan, tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan asumsi APBN seperti yang terjadi pada tahun ini dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022.

Sebelumnya sejumlah lembaga Internasional memang merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 menjadi 4,7%. Angka itu berasal dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang awalnya memproyeksikan ekonomi Indonesia 2023 tumbuh 5,3%, lalu merevisinya menjadi 4,7%.