Jakarta - Sejumlah pasar di bebagai daerah juga terlihat sepi pengunjung. Nggak cuma di Jakarta. Pembeli disebut pindah ke toko daring dan bikin pedagang pontang-panting.
Picture Story
Bingkai Sepekan: Fenomena Pasar Sepi Bikin Pedagang Gigit Jari

Belakang viral fenomena pasar sepi, Pasar Tanah Abang di Jakarta salah satu yang menjadi sorotan, Sabtu (23/9/2023). Selain itu sejumlah pasar di Bengkulu, Bandung, Malang hingga Surabaya pun mengalami nasib serupa. Rifkianto Nugroho/detikcom
Para pedagang mengeluhkan sepinya pengunjung pasar karena pembeli pindah belanja online bahkan ke media sosial. Gempuran online shop ini berdampak pada omzet pedagang. Jauh sebelum ini, para pedagang juga didera dengan maraknya pakaian bekas impor atau bahasa kerennya thrifting. Pradita Utama/detikcom
Pedagang mengaku sudah mengikuti perkembangan zaman dengan turut menjual dagangannya lewat e-commerce, namun merebaknya aktivitas perdagangan di social commerce seperti TikTok Shop membuat usahanya tak jalan. Rifkianto Nugroho/detikcom
Siasat dengan turut menjual melalui live shopping juga dicoba, tapi kenyataannya jangankan dibeli, ditonton pun tidak. Kondisi ini pun dikaitkan dengan maraknya e-commerce yang menggaet para artis untuk berjualan secara live. Rifkianto Nugroho/detikcom
Sepinya pembeli menyebabkan sejumlah kios tutup. Pedagang tak lagi mampu membayar sewa karena pendapatannya anjlok. Rifkianto Nugroho/detikcom
Para pedagang menuntut regulasi yang melindungi pelaku UMKM. Bahkan mereka meminta agar social commerce seperti TiktTok hingga toko online ditutup. Ilyas Fadilah/detikcom
Merespon kondisi ini, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sempat mengecek langsung Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara. Teten mengungkap omzet pedagang turun hingga 50 persen. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi Β
Melihat kondisi ini, Teten berkesimpulan produk yang dijual pedagang di pasar tidak bisa bersaing karena ada produk-produk impor yang dijual dengan harga sangat murah. Ia akan mengatur kembali arus masuk barang-barang konsumsi dari luar negeri ke Indonesia. ANTARA FOTO/MuhammadΒ Izfaldi Β
Fenomena sepinya pasar salah satu penyebabnya adalah perubahan perilaku konsumen yang beralih ke belanja online. Platform penjualan online menjadi lebih menarik bagi konsumen karena ketersediaannya yang mudah dan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, platform tersebut didukung oleh berbagai layanan keuangan digital, bahkan paylater yang memudahkan konsumen dalam bertransaksi bahkan ketika memiliki keterbatasan anggaran. Esti Widiyana/detikcom
Serbuan produk impor dengan harga yang sangat murah juga menjadi tantangan lain bagi pedagang juga pemerintah selaku pembuat regulasi. Grandyos Zafna/detikcom Β