Purbalingga - Nanas tidak hanya nikmat disantap langsung, tapi juga diolah. Salah satunya menjadi dodol. Olahan ini menjadi bisnis yang menjanjikan, yuk lihat pembuatannya.
Jelajah Desa BRILian
Begini Pembuatan Dodol Nanas di Purbalingga
Purbalingga dikenal akan budi daya nanas madunya. Tidak hanya dijual dalam bentuk buah, nanas madu juga diolah menjadi sajian lainnya, seperti dodol. Usaha itu dilakukan oleh Warti Almeidah dan puluhan wanita di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga lewat Kelompok Wanita Tani (KWT) Almeidah yang berfokus pada olahan nanas.
Meski berawal dari keprihatinan terhadap petani nanas, siapa sangka bisnis ini berkembang hingga mampu meraup omzet belasan juta per bulan. Warti bercerita awalnya hanya membuat permen nanas, namun seiring berjalannya waktu, mereka terus berinovasi menciptakan produk baru. Warti mengaku dodol nanas menjadi favorit konsumen. Membuatnya pun cukup mudah. Mula-mula nanas dikupas dan dicuci bersih.
Setelah itu nanas dipotong kecil untuk selanjutnya diblender hingga menjadi jus. Jika musim libur tiba, dodol nanas bisa terjual hingga 1.500 pcs. Tingginya penjual ini tentunya tak lepas dari kehadiran Desa Lembah Asri Serang (D'las) di Desa Serang, yang kini menjadi Desa BRILiaN BRI. Sampai sekarang omzet KWT Almeidah sudah mencapai 13 juta per bulan.
Nanas yang sudah menjadi jus lalu dikumpulkan dalam satu wadah untuk selanjutnya diaduk menjadi adonan dodol bersama bahan lainnya.
Sejumlah bahan seperti gula pasir, tepung dan santan disiapkan dalam mesin pengaduk dodol.
Selanjutnya nanas yang sudah diblender tadi dimasukkan ke dalam mesin pengaduk bersama dengan sejumlah bahan lainnya.
Mesin dibiarkan mengaduk selama beberapa jam sampai nanas dan bahan lainnya tercampur sempurna. Sesekali adonan dodol diperiksa kekentalannya. Untuk diketahui, mesin pengaduk dodol ini merupakan bantuan dari BRI, sebelumnya KWT ini membuatnya secara manual mengaduk dengan tangan.
Dodol yang sudah matang didiamkan sejenak, lalu dikemas. Pandemi COVID-19 sempat membuat usaha olahan nanas ini goyah. Hingga akhirnya terbantu lewat pinjaman KUR BRI sekitar Rp 50 juta. Tak berhenti di bantuan KUR, BRI memberikan bantuan senilai Rp 17,5 juta kepada KWT Almeidah.
Diketahui, BRI turut mendorong pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya melalui program KlasterKu HidupKu. Upaya ini dilakukan melalui pemasaran produk, pelatihan, hingga bantuan sarana dan prasarana.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa Brilian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILiaN lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!










