Seoul - Serikat pekerja Samsung di Korea Selatan melakukan aksi demo dan mogok kerja. Ini merupakan aksi pertama, setelah lebih dari 55 tahun perusahaan didirikan.
Foto Bisnis
Aksi Mogok Kerja Karyawan Samsung Tuntut Kenaikan Gaji dan Bonus

Aksi yang dilakukan pada Jumat (7/6) itu dilakukan menyusul gagalnya negosiasi antara perusahaan dengan pekerja terkait besaran gaji dan bonus. Meski begitu aksi ini dilakukan secara damai tanpa ada keributan. Kepala serikat pekerja NSEU (National Samsung Electronics Union) Son Woo-mok mengatakan aksi dilakukan para pekerja dengan mengambil cuti tahunan mereka. Secara khusus, hari Jumat (7/6) kemarin dipilih para pekerja untuk melancarkan aksinya karena itu merupakan hari kejepit antara hari libur nasional pada Kamis (6/6) dan weekend pada Sabtu dan Minggu (8-9/6).
Dari 28.000 anggota serikat pekerja itu, sekitar satu per empat dari mereka ikut dalam unjuk rasa tersebut. Disebutkan sebagian besar dari mereka yang ikut terlibat berasal dari unit semikonduktor andalan Samsung. Di sisi lain, salah seorang juru bicara Samsung mengatakan bahwa aksi demo dan mogok kerja satu hari tersebut tidak memberikan dampak yang cukup signifikan pada aktivitas produksi dan manajemen.
Perlu diketahui, belakangan ini produsen chip memori terbesar di dunia itu memang sedang mengalami masa-masa sulit selama beberapa tahun terakhir.
Kekurangan chip komputer selama pandemi COVID diikuti oleh penurunan permintaan tahun lalu karena selera konsumen terhadap barang elektronik masih lemah karena ketidakpastian ekonomi global.
Namun Samsung masih optimistis terhadap kebangkitan permintaan perangkat seluler pada tahun ini, terutama dengan diperkenalkannya produk-produk baru seperti ponsel pintar yang didukung teknologi AI.