Korea Selatan - Lee adalah salah satu dari semakin banyak dukun Korea, terutama generasi muda, yang memanfaatkan internet dan media sosial. Ini sosoknya.
Foto Bisnis
Potret Dukun Korea Selatan Raup Cuan dari Media Sosial
Lee Kyoung-hyun (29) juga dikenal sebagai Aegi Seonnyeo, yang diterjemahkan menjadi Baby Angel. Ia terkenal karena menggunakan banyak pengikut media sosialnya untuk mendidik generasi baru masyarakat Korea tentang tradisi kuno dan menarik lebih banyak klien yang paham teknologi.
Lee adalah salah satu dari semakin banyak dukun Korea, terutama generasi muda, yang memanfaatkan internet dan media sosial untuk menarik atau berinteraksi dengan klien. Dia juga mengikuti gelombang budaya populer yang dengan cepat berubah menjadi tradisi lokal yang dulunya dipandang dengan rasa tidak percaya.
Penelusuran untuk kata kunci yang berhubungan dengan dukun dan ramalan nasib telah meningkat secara bertahap sejak tahun 2019 di YouTube, menurut Google Trends, dan beberapa video TikTok yang diposting oleh para dukun yang sering kali mengenakan pakaian tradisional Hanbok Korea dan memberikan nasihat tentang hal-hal seperti hubungan telah menjadi viral.
Kementerian Kebudayaan Korea Selatan memperkirakan pada tahun 2022 terdapat 300.000 hingga 400.000 dukun di negara tersebut, dan mengatakan bahwa dukun tetap menjadi "bagian penting dan kuat dari karakter Korea". Biaya konsultasi pada umumnya mahal, dan beberapa dukun yang kurang dikenal mengenakan biaya setidaknya 100.000 won ($73) atau sekitar Rp 1,2 juta per sesi, menurut halaman media sosial mereka.
Meskipun merupakan praktik kuno, perdukunan Korea – yang menggunakan nyanyian, tarian, atau ritual trance lainnya yang ditujukan kepada dewa-dewa tertentu, seringkali untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan spesifik – telah ditekan selama satu abad terakhir. Kediktatoran Korea Selatan pada tahun 1970-an berusaha menghilangkan perdukunan, dengan mengklaim bahwa dukun menipu dunia, sementara beberapa pengkhotbah Kristen menjelek-jelekkan mereka dan para pengikutnya.

Praktisinya kini banyak dicari oleh semua orang, mulai dari politisi hingga warga biasa, yang mencari konsultasi mengenai berbagai hal mulai dari investasi hingga kesuburan, namun perannya dalam meramal nasib dan mengaku berbicara dengan leluhur masih bisa menjadi kontroversial.