Jakarta - Budi daya ikan nila bisa dilakukan di atap rumah dengan teknik bioflok. Teknik ini cocok dilakukan di lahan terbatas dan tak memerlukan biaya besar.
Foto Bisnis
Potret Budi Daya Ikan Nila di Atap, Manfaatkan Lahan Sempit

Pembudidaya memberi pakan ikan nila lewat budi daya sistem bioflok di perkantoran kawasan Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024). Teknik bioflok menjadi cara budi daya ikan nila yang cocok dilakukan di lahan terbatas dan tak memerlukan biaya besar.
Imron Rusyadi selaku pembudidaya ikan nila memanfaatkan lahan terbatas di atap kantornya untuk kegiatan produktif sejak bulan November 2024. Sekitar 100 ekor ikan nila dibudidayakan menggunakan 2 kolam terpal berdiameter 1 meter.
Imron bersama rekannya membudidaya ikan nila dengan teknik bioflok, yaitu melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
Perawatan ikan nila yaitu dengan melakukan pergantian 30 persen kapasitas kolam 3 hari sekali. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari dengan pelet.
Imron menjelaskan diperlukan modal sekitar Rp 1 juta untuk budidaya ikan nila di tempatnya. Modal tersebut termasuk pembuatan kolam, pakan, bibit ikan, hingga aerator untuk suplai oksigen.
Ikan nila dipanen setiap 3 bulan dengan target pasar di rumah-rumah sekitar. Imron dan rekannya juga membuat konten edukatif seputar budi daya ikan di media sosial mereka, @panendiatap.