China - 'Hermes emas' China bersinar meskipun permintaan barang-barang mewah sedang lesu. Begini potretnya.
Foto Bisnis
Emas Lokal China Bersinar di Tengah Menurunnya Daya Beli Konsumen

Laopu Gold merupakan pengecualian penting di pasar barang-barang mewah China, yang telah terpukul oleh kelesuan konsumen yang berkepanjangan karena kekhawatiran atas keamanan pekerjaan dan upah serta kemerosotan properti yang berkepanjangan.
Perusahaan ini telah berkembang pesat sejak pendirinya Xu Gaoming, seorang mantan pegawai perikanan, memulai bisnis perhiasan emas pertamanya pada tahun 2009 dan mendirikan merek Laopu Gold - yang berarti "toko lama" - pada tahun 2016.
Dijuluki "Hermes Emas" oleh konsumen China, perusahaan ini telah memadukan unsur-unsur budaya China dalam desain kontemporer untuk muncul sebagai merek mewah lokal yang unik. Strategi ini diperkuat dengan penggunaan emas, yang dianggap sebagai investasi aman oleh konsumen China selama periode ketidakstabilan.
Sumber yang memiliki pengetahuan langsung tentang bisnis Laopu mengatakan penjualan tahunannya mendekati 10 miliar yuan ($1,38 miliar) pada tahun 2024, naik dari 3,18 miliar ($439,6 juta) pada tahun sebelumnya.
Karena kenaikan harga emas pada tahun 2024 mendorong investor beralih ke emas batangan dan koin, sementara penjualan perhiasan emas di China turun 24,69% menjadi 532,02 ton, Laopu dua kali menaikkan harga perhiasan dan pernak-pernik desainernya. Perusahaan itu kembali menaikkan harga sebesar 5-12% bulan lalu.
Laopu juga menghindari harga spot emas yang menjadi acuan pesaing domestik lainnya dalam menentukan harga jual, dengan mengenakan biaya premium untuk desain dan merek. Dengan harga untuk sebagian besar produk populernya berkisar antara 10.000 yuan ($1.382,59) hingga 50.000 yuan ($6.912,95), Laopu kini bersaing lebih langsung dengan merek-merek mewah Barat seperti Tiffany dan Cartier.
Strateginya juga diambil dari buku pedoman pesaing Baratnya. Sementara merek-merek yang berfokus pada emas termasuk Chow Tai Fook dan Lao Feng Xiang masing-masing memiliki ribuan jaringan toko, Laopu telah memilih untuk menjaga pengalaman ritelnya tetap eksklusif. Perusahaan ini hanya memiliki 37 toko di seluruh China Raya, termasuk Hong Kong dan Makau, dan kini berencana untuk memasuki pasar internasional dengan toko Singapura yang akan datang.