Jakarta - Ladang Farm di Cilandak menghadirkan pertanian vertikal hidroponik. Setiap bulan, kebun modern ini mampu memanen hingga 2 ton sayuran segar.
Foto Bisnis
Ladang Hidroponik Vertikal di Jakarta Hasilkan 2 Ton Sayur Tiap Bulan

Seorang pekerja memanen basil di Ladang Farm, Cilandak, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Lokasi ini menjadi salah satu contoh pertanian perkotaan modern di ibu kota.
Ladang Farm mengusung konsep pertanian vertikal dengan metode hidroponik setinggi 18 meter. Berdiri di atas lahan 18x18 meter persegi, dengan jumlah 12 tower, pertanian vertikal tersebut mampu menghasilkan hingga 2 ton sayuran segar setiap bulannya.
Jenis sayuran yang ditanam beragam, mulai dari selada, basil, hingga shiso perilla. Semua produk dipanen rutin untuk menjaga kualitas dan kesegarannya.
Hasil panen Ladang Farm dipasarkan melalui platform marketplace. Selain itu, sayur-mayur juga didistribusikan ke sejumlah hotel dan restoran di kawasan Jabodetabek.
Harga sayuran hidroponik yang ditawarkan bervariasi. Untuk produk umum seperti selada dijual mulai Rp 10 ribu per kilogram, sementara basil Thailand Rp 60 ribu dan shiso perilla Rp 120 ribu per kilogram.
Dengan lokasi yang berada di tengah kota, konsep pertanian vertikal ini menghadirkan solusi atas keterbatasan lahan urban. Produksi tetap berjalan tanpa harus memerlukan lahan luas.
Kehadiran Ladang Farm juga membantu menekan biaya logistik. Karena jarak produksi dekat dengan konsumen akhir, produk dapat sampai lebih cepat dan dalam kondisi segar.
Inovasi ini memperlihatkan bagaimana teknologi pertanian bisa berjalan berdampingan dengan prinsip berkelanjutan. Selain menjaga ketahanan pangan lokal, Ladang Farm juga membuka peluang kerja di sektor pertanian modern.