Tenun Ikat Troso Jepara Tembus Pasar Dunia

Foto Bisnis

Tenun Ikat Troso Jepara Tembus Pasar Dunia

Rengga Sancaya - detikFinance
Jumat, 03 Okt 2025 08:00 WIB

Jepara - Kain tenun ikat Troso, karya perajin asal Desa Troso, Jepara, Jawa Tengah, semakin mengukuhkan diri sebagai warisan budaya Nusantara yang mendunia.

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan benang untuk pembuatan kain tenun ikat Troso di rumah produksi Aida Tenun, Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/10/2025). Menurut sejumlah perajin setempat, produksi kain tenun khas Jepara yang dibuat secara tradisional dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) itu mencapai sekitar 500 potong per bulan, dengan harga jual mulai Rp75.000 hingga Rp500.000 per potong dan dipasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga ke Myanmar, Thailand, dan Australia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Perajin memeriksa benang saat menyelesaikan pembuatan kain tenun ikat Troso di rumah produksi Kamenz Troso, Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/10/2025). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan benang untuk pembuatan kain tenun ikat Troso di rumah produksi Aida Tenun, Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/10/2025). Menurut sejumlah perajin setempat, produksi kain tenun khas Jepara yang dibuat secara tradisional dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) itu mencapai sekitar 500 potong per bulan, dengan harga jual mulai Rp75.000 hingga Rp500.000 per potong dan dipasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga ke Myanmar, Thailand, dan Australia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Diproduksi secara tradisional menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), kain khas Jepara ini kini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga telah menembus pasar internasional seperti Myanmar, Thailand, dan Australia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan benang untuk pembuatan kain tenun ikat Troso di rumah produksi Aida Tenun, Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/10/2025). Menurut sejumlah perajin setempat, produksi kain tenun khas Jepara yang dibuat secara tradisional dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) itu mencapai sekitar 500 potong per bulan, dengan harga jual mulai Rp75.000 hingga Rp500.000 per potong dan dipasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga ke Myanmar, Thailand, dan Australia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Pemerintah daerah turut mendorong pengembangan industri tenun Troso sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal. Dengan semakin luasnya pasar, diharapkan tenun ikat Troso tidak hanya menjadi simbol kebanggaan Jepara, tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi para perajin dan masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan benang untuk pembuatan kain tenun ikat Troso di rumah produksi Aida Tenun, Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/10/2025). Menurut sejumlah perajin setempat, produksi kain tenun khas Jepara yang dibuat secara tradisional dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) itu mencapai sekitar 500 potong per bulan, dengan harga jual mulai Rp75.000 hingga Rp500.000 per potong dan dipasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga ke Myanmar, Thailand, dan Australia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Keunikan motif serta kekayaan warna menjadi daya tarik utama yang membuat tenun Troso diminati pasar mancanegara. Selain digunakan sebagai bahan busana, kain ini juga diolah menjadi berbagai produk fesyen modern, sehingga mampu menyesuaikan dengan selera global tanpa kehilangan sentuhan tradisionalnya. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Tenun Ikat Troso Jepara Tembus Pasar Dunia
Tenun Ikat Troso Jepara Tembus Pasar Dunia
Tenun Ikat Troso Jepara Tembus Pasar Dunia
Tenun Ikat Troso Jepara Tembus Pasar Dunia
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads