Puncak Musim Panen, Petani Bali Gencar Produksi Garam Tradisional

Foto Bisnis

Puncak Musim Panen, Petani Bali Gencar Produksi Garam Tradisional

Rengga Sancaya - detikFinance
Jumat, 10 Okt 2025 17:00 WIB

Bali - Cuaca cerah sepanjang Oktober menjadi berkah tersendiri bagi para petani garam di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali.

Petani menyiram air laut ke lahan saat proses produksi garam alami secara tradisional di Desa Kusamba, Klungkung, Bali, Jumat (10/10/2025). Menurut petani garam di desa tersebut pada bulan Oktober ini merupakan puncak masa panen garam dengan kondisi cuaca matahari yang bagus dan rata-rata setiap harinya memanen garam sebanyak 20 kg yang dijual seharga Rp10 ribu hingga Rp25 ribu per kg sesuai kualitas. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Petani mengumpulkan garam yang sudah dipanen saat produksi garam alami secara tradisional di Desa Kusamba, Klungkung, Bali, Jumat (10/10/2025). Mereka tengah menikmati puncak musim panen garam tradisional, sebuah tradisi turun-temurun yang masih dipertahankan hingga kini di pesisir selatan Pulau Dewata tersebut. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Petani menyiram air laut ke lahan saat proses produksi garam alami secara tradisional di Desa Kusamba, Klungkung, Bali, Jumat (10/10/2025). Menurut petani garam di desa tersebut pada bulan Oktober ini merupakan puncak masa panen garam dengan kondisi cuaca matahari yang bagus dan rata-rata setiap harinya memanen garam sebanyak 20 kg yang dijual seharga Rp10 ribu hingga Rp25 ribu per kg sesuai kualitas. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Menurut sejumlah petani, kondisi cuaca yang panas dan stabil pada bulan Oktober ini menjadi waktu terbaik untuk memproduksi garam. Dalam sehari, seorang petani dapat memanen rata-rata 20 kilogram garam, yang dijual dengan harga berkisar Rp10 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram, tergantung pada tingkat kemurnian dan kualitas kristalnya. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Petani menyiram air laut ke lahan saat proses produksi garam alami secara tradisional di Desa Kusamba, Klungkung, Bali, Jumat (10/10/2025). Menurut petani garam di desa tersebut pada bulan Oktober ini merupakan puncak masa panen garam dengan kondisi cuaca matahari yang bagus dan rata-rata setiap harinya memanen garam sebanyak 20 kg yang dijual seharga Rp10 ribu hingga Rp25 ribu per kg sesuai kualitas. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Sejak pagi, para petani tampak sibuk menjemur air laut di atas petak-petak tanah hitam yang telah dipadatkan. Proses pembuatan garam di Kusamba dilakukan secara alami dan tradisional, tanpa bantuan mesin atau bahan kimia. Air laut disiramkan berulang kali hingga menghasilkan kristal garam berwarna putih bersih, yang kemudian dikumpulkan menggunakan alat sederhana dari bambu. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Puncak Musim Panen, Petani Bali Gencar Produksi Garam Tradisional
Puncak Musim Panen, Petani Bali Gencar Produksi Garam Tradisional
Puncak Musim Panen, Petani Bali Gencar Produksi Garam Tradisional
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads