Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Thomas Darmawan kepada detikFinance, Senin (20/6/2011).
Β
"Ini industri besar, yang besar saja nggak tahan, apalagi yang kecil," kata Thomas.
Thomas menjelaskan, pabrik olahan udang di Malang ini kini memiliki 7000 karyawan namun yang telah dirumahkan mencapai 1500 orang. Hal yang sama pun terjadi di salah satu pabrik di Makasar yang juga telah merumahkan ribuan karyawannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Thomas saat ini kapasitas terpasang produksi industri olahan udang mencapai 565.000 ton. Namun suplai udang terhadap industri hanya mencapai 150.000 ton seperti yang terjadi di 2010.
"Ada masalah di negeri ini. Termasuk yang di Lampung menyebabkan suplai udang kurang," katanya.
Kasus semacam ini sudah terjadi setidaknya pada tahun 2010 lalu, tercatat sebanyak 3 pabrik pengolahan udang berhenti berproduksi selama tahun 2010. Kejadian itu berujung adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 6.000 karyawan.
"Sepanjang tahun 2008 sampai 2010 ada 16 industri yang mengurangi aktivitas," kata Thomas beberapa waktu lalu.
Thomas menjelaskan, dari 16 perusahaan pengolahan udang itu, diantaranya ada 3 perusahaan yang berhenti berproduksi di tahun 2010. Pada tahun 2008 jumlah UPU yang ada masih mencapai 146 UPU sementara tahun 2009 sudah susut sebanyak 13 UPU atau hanya mencapai 133 UPU.
Selama ini, lanjut Thomas, para UPU bergerak dibidang usaha pengolahan udang (murni), campuran, dan krupuk. Pada tahun 2009 saja jumlah UPU bidang udang murni mencapai 78, lalu bidang campuran mencapai 48 dan bidang krupuk hanya 7 industri.
Thomas menambahkan target produksi udang tahun 2010 lalu sejatinya mencapai 400.000 ton, namun ia memastikan realisasinya jauh meleset. Sementara untuk ekspor udang tahun 2010 yang ditargetkan 187.000 ton hanya akan terealisasi sebanyak 150.000 ton atau setara realisasi ekspor tahun 2009.
(hen/ang)