Ketua Umum Asosiasi Industri Alat Pengukur listrik Supardji Soekowati yang juga Ketua Umum Asosiasi Produsen Peralatan listrik Indonesia mengatakan tahun ini setidaknya ada 1,1 juta unit proyek pembuatan meteran listrik yang pengadaanya dari dalam negeri.
"Yang 1,1 juta unit itu yang baru ada pemenangnya Mei lalu, dengan sebelum-sebelumnya kira-kira ada 2,5 juta meteran listrik termasuk impor, impornya lumayan banyak," katanya kepada detikFinance, Senin (29/8/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juli sudah mulai pengiriman, mulai Juli, Agustus, September, Oktober. Saya dengar ada masalah waktu pengirimannya," katanya.
Dikatakanya meteran listrik elektronik sebenarnya ada beberapa kategori, pertama meter elektronik fase tunggal atau single phase dan fase tiga atau three phase.
Bahkan kata dia, sekarang ini ada meteran smart atau smart meter atau AMI yaitu meter multi phase yang dapat berkomuniasi dua arah dan banyak fitur kontrolnya yang memanfaatkan komunikasi via satelit. Untuk meter elektronik atau istilah umumnya disebut meter statik, ada dua macam yaitu meter statik pasca bayar dan prabayar.
Menurutnya permintaan meteran listrik sebanyak 1,1 juta termasuk pengadaan meteran yang sangat besar bahkan terbesar selama ini untuk sekali pengadaan di Indonesia, apalagi pengadaan ini hanya untuk kebutuhan Jawa-Bali.
Namun ia mengingatkan sampai saat ini belum diatur tegas soal persyaratan kandungan komponen lokal untuk pengadaaan meteran listrik seharga miliaran rupiah itu. Ia menduga jika ini tak ketat maka produk meteran impor yang justru menikmati program PLN melalukan pemasangan sejuta sambungan listrik.
"Apakah persyaratan tersebut benar-benar meliputi harus produk dalam negeri dengan mensyaratkan memiliki sertifikat TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) dari kementerian perindustrian. Karena bila demikian, maka syaratnya mestinya peserta adalah pabrikan dalam negeri saja, bukan ditambah dengan atau konsorsiom, atau agen dan sebagainya," katanya.
Saat ini ada 7 pabrikan alat meteran listrik lokal lebih banyak memproduksi jenis meteran listrik manual. Sementara permintaan PLN, justru lebih banyak untuk jenis elektronik khususnya untuk tipe prabayar.
Kapasitas produksi industri meteran lokal untuk jenis manual atau piringan mencapai 5-6 juta unit per tahun. Sementara jenis meteran elektronik jenis pasca bayar bisa mencapai 4 juta unit per tahun. Jenis meteran elektronik lebih banyak diimpor dari China, Eropa, Afrika Selatan, dan lain-lain.
(hen/hen)