Peresmian tersebut dilakukan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam kunjungannya hari ini ke pabrik baru tersebut, Cikampek Jawa Barat, Senin (3/10/2011).
"Peresmian pabrik kedua dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas produksi Amonium Nitrat MNK dari 39.000 MT per tahun menjadi 140.000 MT per tahun," kata Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga akan mengurangi ketergantungan akan Amonium Nitrat dan menghemat devisa negara," tambahnya.
Pada tahun 2012 mendatang, berdirinya pabrik Amonium Nitrat baru ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri yang diprediksikan akan mencapai 520.000 ton setahun.
Pabrik yang dibangun sejak Oktober 2009 ini memakan dana hingga US$ 69 juta dengan pembiayaan dari setoran pemegang saham, pinjaman Bank Permata, dan dana internal perusahaan.
Pembangunan pabrik ini, PT MNK menunjuk konsorsium PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) sebagai perusahaan yang melakukan konstruksi pabrik MNK-2 dan Chemical & Fertilizer Industry (CFI) Holding Pte Ltd sebagai konsultan engineering. Rencananya pada Oktober ini juga pabrik MNK-2 ini akan beroperasi secara resmi.
Untuk diketahui, MNK merupakan salah satu industri jasa pertambangan di Indonesia terutama dalam produsen dan distribusi Amoniumn Nitrat. Amonium Nitrat merupaan bahan baku utama yang digunakan dalam proses peledakan pertambangan.
(nrs/hen)