Investasi Rp 3,5 Triliun, Perusahaan Baja Raksasa Asal Jepang Siap Produksi di RI

Investasi Rp 3,5 Triliun, Perusahaan Baja Raksasa Asal Jepang Siap Produksi di RI

- detikFinance
Jumat, 19 Okt 2012 14:15 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - JFE Steel perusahaan besi dan baja asal Jepang siap berinvestasi di Indonesia. Perusahaan ini berencana membangun pabrik di Indonesia, dengan nilai investasi Rp 3,5 triliun.

Sekjen The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Edward Pinem mengungkapkan investasi langsung JFE Steel ke Indonesia diwujudkan dengan membangun pabrik baja hilir. Menurutnya, JFE akan mendukung program hilirisasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kehadiran JFE Steel mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah serta menciptakan peluang kerja yang lebih besar lagi. Kawasan industri baja Cilegon saya rasa cocok untuk investasi JFE Steel," kata Edward seperti dikutip dalam siaran persnya, Jumat (19/10/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Edward, masuknya JFE Steel sangat sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mengekspor bahan baku dalam bentuk olahan minimal satu tahap. Selain itu, saat ini kapasitas produksi besi dan baja nasional masih berkisar tujuh ton per tahun. Sementara, kebutuhan baja hilir mencapai sembilan juta ton. Sehingga, kehadiran industri hilir ini akan mengurangi ketergantungan impor.

Edward mengatakan, apalagi kalau JFE Steel dapat joint venture dengan perusahaan besi dan baja di Indonesia akan memberikan dampak yang lebih besar lagi, kemungkinan untuk merealiasaikan hal itu sangat besar dengan iklim investasi yang diciptakan pemerintah saat ini.

Dijelaskannya, JFE Steel perusahaan baja Jepang dalam waktu dekat berencana membangun pabrik di Indonesia, dengan nilai investasi Rp 3,5 triliun. JFE Steel yang merupakan perusahaan baja terbesar kesembilan di dunia, saat ini sedang proses izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ditargetkan akan mulai pembangunan tahun 2013.

Rencana JFE mendirikan pabrik baja hilir di Indonesia dalam upaya mendukung industri perakitan otomotif.




(dru/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads