Head of Marketing Ultrajaya Siska Suryawan mengatakan, sebanyak 90% total produksi Ultrajaya diserap oleh pelanggan domestik. Sementara 10% sisanya diserap oleh pasar Nigeria, Arab Saudi dan negara-negara lainnya.
"Sebanyak 90% produktifitas produk kami diserap domestik, 10% kita ekspor. Daya beli masyarakat Indonesia itu kuat," katanya kepada detikFinance di Pabrik Produksi Ultrajaya di Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ultrajaya adalah brand yang pertama dengan menggunakan sistem UHT. Kami pionir dengan susu UHT dan bekerja sama dengan tentra pak," paparnya.
Menurut Siska, pangsa pasar Ultrajaya sampai saat ini masih menduduki peringkat tertinggi dan menjadi pemimpin dengan produk yang berkualitas tinggi. Tetapi saat ini perusahaannya harus berbagi dengan para kompetitor lain yang bersaing secara sehat. Sehingga mau tidak mau, perusahaannya harus melakukan ekspansi produk keluar negeri.
"Kami melihat konsitensi perusahaan kami menjadi market leader. Pada tahun 1972 market kami mencapai 100% tetapi kami sekarang berbagi kue dengan perusahaan kompetitor lain. Sehingga kami berekspansi dan membuka pasar ekpor ke Afrika terutama Nigeria dan Saudia Arabia dan negara lain," jelas Siska.
(wij/ang)