"Produksi tahun 2012 adalah sebesar 748 ribu ton atau 6,6% dari produksi kopi dunia," ungkap Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam pembukaan Pameran Kopi Nusantara 2013, di Plasa Kemenperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Jumlah tersebut terdiri dari produksi kopi robusta mencapai lebih dari 601 ribu ton (80,4%) dan produksi kopi arabika mencapai lebih dari 147 ribu ton (19,6%). Sementara luas lahan perkebunan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta hektar, dengan luas lahan perkebunan kopi robusta mencapai 1 juta ha dan arabika 0,30 ha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa produk kopi andalan dalam negeri, menurut Hidayat, adalah Gayo Coffee, Mandaling Coffee, Lampung Coffee, Java Coffee, Kintamani Coffee, Toraja Coffee, Bajawa Coffee, Wamena Coffee, dan juga Luwak Coffee.
"Itulah kopi dengan rasa dan aroma khas sesuai dengan indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia," ujarnya.
Dalam pameran yang diselenggarakan Kemenperin, ada 33 peserta dengan 50 stan yang disediakan. Ada 14 stan merupakan industri pengolahan kopi, 10 stan wakil dari 8 provinsi penghasil kopi, 7 stan dari cafe/waralaba dan stakeholder industri pengolahan kopi nasional lainnya.
"Ini pertama kali dilakukan. Saya harap ini adalah salah satu kekuatan dan potensi kita di masa depan," ungkap Hidayat.
(dnl/dnl)