Seperti yang terjadi di salah satu warung tenda pecel lele dan ayam di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2013).
"Pecel ayam satu bang, pakai tahunya dua ya," kata salah satu karyawati bernama Nana kepada si bapak pemilik warung tenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit bingung, Nana pun akhirnya sadar, hari ini para perajin tempe dan tahu sudah menghentikan produksi. Karyawati yang baru pulang kerja ini pun akhirnya harus menyantap pecel ayam dan nasi putih saja tanpa pakai tahu.
"Saya sebenarnya sudah tahu ada berita produksi tempe mogok, tapi nggak nyangka bakalan langka secepat ini," kata Nana kepada detikFinance yang ditemui di lokasi.
Sementara si Bapak pemilik warung menyatakan, sudah sejak pagi ia wara-wiri mencari keberadaan tempe dan tahu. Bahkan ia sudah mendatangi tiga pasar di sekitar Jakarta Selatan sejak pagi tadi.
"Saya sudah keliling dari pagi, Mas. Enggak dapat-dapat (tempe dan tahu) padahal udah tiga pasar saya datangi," jelas si Bapak.
Seperti diketahui karena harga kedelai mahal, para perajin tahu-tempe melakukan mogok selama 3 hari, terhitung mulai hari ini.
(ang/dnl)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 