"Saya bisa sampaikan bahwa kami mendapat dukungan yang kuat dari Tigerair Group dan Saratoga sebagai pemegang saham, dan kami juga punya program jangka panjang yang sedang dijalankan," ujarnya kepada detikFinance, Senin (3/3/2014).
"Kedua pemegang saham sudah berkomitmen mendukung perusahaan dalam jangka panjang. Kami juga percaya masih ada ruang untuk tumbuh di industri penerbangan Indonesia," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Tigerair Mandala diterpa isu akan ditutup oleh induknya yang berada di Singapura. Tiger Airways Ltd dikabarkan akan menutup dan menjual anak usahanya yang ada di Indonesia itu jika tidak ada perkembangan kinerja tahun ini.
Kabar tersebut diberitakan oleh Reuters yang mengutip sumber anonim. "Tanda-tandanya sudah jelas," kata sumber anonim tersebut dikutip Reuters, Senin (3/3/2014).
Sejak ditutup pada awal 2010, PT Mandala Airlines kembali terbang di 2012 setelah sepertiga sahamnya dibeli Tiger Air atau sekitar 35,8%. Namun Tiger Air kehilangan hampir SG$ 40 juta dalam jangka waktu April-December.
Tiger Air menggandeng perusahaan investasi milik Sandiaga Uno yaitu Saratoga yang menguasai 51% saham Tigerair Mandala. Sumber tersebut mengatakan, keduanya sudah tidak mau lagi melanjutkan investasi di Tigerair Mandala
Bulan lalu, Tigerair Mandala menutup dan mengurangi beberapa rute sehingga mengurangi 40% dari kegiatan operasinya. Sementara maskapai lain seperti Lion Air dan PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) masih beroperasi penuh dan berencana menambah armada baru.
"Semakin dia terbang, semakin banyak uang yang hilang karena hampir semua rute berada di bawah modal operasional," tambah sumber tersebut.
(ang/dnl)











































