"Produksi kayu terutama hutan tanaman rakyat (HTR) kita jauh dan kalah dengan Swedia saja," ungkap Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat membuka pameran Indogreen Forestry Expo VI di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Saat ini, produksi hutan tanaman rakyat Indonesia per tahun mencapai 39 juta kubik. Sementara Swedia mampu menghasilkan 100 juta kubik kayu per tahun.
"Jadi 15 tahun mendatang produksi hutan tanaman rakyat kita harus di atas 100 juta kubik, sekarang 40 juta kubik. Kita jauh dan kalah dengan Swedia saja, satu tahun 100 juta kubik dari hutan tanaman," imbuhnya.
Zulkifli menyebut, salah satu alasan mengapa Swedia jauh lebih unggul adalah, karena tidak ada lahan kosong dan menganggur, semua ditanami tanaman hutan rakyat. Berbeda dengan Indonesia yang mempunyai banyak lahan tetapi tidak dipergunakan sama sekali. Padahal potensi produksi kayu di Indonesia cukup besar.
"Tidak ada pilihan harus melalui hutan tanaman. Kita akan lihat hutan tanaman ini 5 tahun sudah panen karena cukup sinar matahari. Mengapa Swedia jauh lebih unggul? Karena nggak ada tanah kosong di sana ditanami semua. Kita Pulau Sumatera lahan banyak yang kosong," jelasnya.
(wij/dnl)