Ketua Umum AEKI Irfan Anwar berpendapat bahwa kampanye hitam tersebut muncul karena popularitas kopi luwak yang menanjak dengan cepat di dunia.
"Uni Eropa dan Amerika tidak senang karena kopi ini begitu populer di dunia. Tekanan dari mana-mana, ada negative issue lah terhadap kopi luwak kita," kata Irfan saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Irfan mengungkapkan, sebenarnya nilai ekspor kopi luwak Indonesia ke dunia (termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat) tergolong kecil. Angkanya hanya sekitar 0,5% dari total nilai ekspor kopi Indonesia. Hal ini karena pasar kopi luwak sangat khusus.
"Jadi nggak begitu banyak pengaruhnya. Dari 1,9 juta keluarga yang hidup di kopi, nggak banyak lah yang di kopi luwak," imbuhnya.
Meski demikian, Irfan menjelaskan, kopi luwak merupakan produk kopi kebanggaan karena merupakan produk asli Indonesia. Nama luwak pun berasal dari Bahasa Jawa yaitu binatang sejenis musang yang hidup di Indonesia.
Oleh karena itu, kampenye hitam terhadap kopi luwak yang dilakukan oleh sejumlah LSM perlu dilawan bersama-sama untuk menjaga produk asli kebanggaan Indonesia.
"Sebenarnya kopi luwak itu kebanggaan asli Indonesia, bukan punya Malaysia, Vietnam, dan sebagainya. Binatangnya hanya hidup di Indonesia. Jadi harus sama-sama kita jaga untuk identitas kita," tegas Irfan.
(wij/hds)