Sebelum Sampoerna, Pabrik Rokok Kecil Sudah Tutup Massal Sejak 2009

Sebelum Sampoerna, Pabrik Rokok Kecil Sudah Tutup Massal Sejak 2009

- detikFinance
Jumat, 23 Mei 2014 16:56 WIB
Jakarta - Ratusan pabrik rokok skala kecil yang memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Malang, Jawa Timur banyak gulung tikar. Fenomena ini sudah mulai terjadi sejak 2009, atau lebih dahulu sebelum pabrikan besar PT HM Sampoerna melakukan hal sama.

Ketua Forum Masyarakat Industri Rokok Indonesia (Formasi) Heri Susianto menuding fenomena tutupnya pabrik rokok jenis SKT skala kecil menengah di Malang karena kebijakan pemerintah yang sengaja membunuh industri rokok.

"Industri rokok SKT skala kecil menengah sudah banyak yang tutup di Kota Malang. Mereka (industri rokok) tidak kuat dengan kebijakan pemerintah yang tidak memfasilitasi keinginan industri rokok kretek," kata Heri kepada detikFinance, Jumat (23/05/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Heri kebijakan pemerintah yang dinilai membunuh industri rokok dalam negeri seperti kebijakan cukai rokok tinggi, rencana penerapan harga cukai rokok per batang, kampanye larangan merokok, larangan iklan rokok, dan kebijakan-kebijakan lainnya.

"Tahun 2009 ada 374 industri rokok jenis SKT skala kecil menengah di Malang sekarang tinggal 77 industri saja yang masih bertahan. Rata-rata industri mempekerjakan 100 sampai 200 karyawan. Jadi jumlah karyawan yang sudah di-PHK saya hitung sudah 79%," imbuhnya.

Bahkan sebelum PT HM Sampoerna Tbk memutuskan menutup dua pabrik rokok SKT dan PHK 4.900 karyawan di Jember dan Lumajang Jawa Timur, hal serupa sudah dilakukanPT Bentoel Internasional Investama Tbk yang mengurangi jumlah karyawannya sebanyak 4.000 orang di awal 2014.

"Pabrik rokok Bentoel awal tahun 2014 lalu sudah PHK besar-besaran hingga 4.000 karyawan di Kota Malang. Sebelumnya Bentoel juga menutup pabrik produksinya di daerah Pati (Jawa Tengah)," katanya.

(wij/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads