Harga Tiket Maskapai Timur Tengah Selalu Lebih Murah? Ini Alasannya

Harga Tiket Maskapai Timur Tengah Selalu Lebih Murah? Ini Alasannya

- detikFinance
Jumat, 13 Jun 2014 07:20 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Harga tiket maskapai penerbangan dari Timur Tengah selalu lebih murah daripada maskapai lain yang berasal dari Asia, Eropa, bahkan Amerika untuk rute yang sama. Kok bisa ya?

Banyak faktor yang menyebabkan harga tiket maskapai Timur Tengah bisa lebih murah. Berikut ini paparan Country Manager Qatar Airways untuk Indonesia, Chan Cheong Eu, waktu berkunjung ke kantor detikcom, Kamis (12/6/2014).

"Cost base (biaya operasional dasar) kami lebih murah, karena banyak faktor," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor pertama adalah posisi geografis Timur Tengah yang berada di tengah-tengah mampu menjadikannya penghubung (hub) untuk berbagai rute penerbangan hampir ke seluruh dunia. Sehingga waktu penerbangan bisa lebih pendek dan hemat.

Kedua, maskapai asal Timur Tengah ini tidak punya serikat pekerja. Sehingga tidak akan pernah ada karyawan yang menuntut banyak hal sampai melakukan demo.

"Kalau kita lihat di maskapai lain kan suka tiba-tiba karyawan demo, seperti di Lufthansa itu kan mogok tidak beroperasi tiga hari. Maskapai kan rugi," ujarnya.

Faktor ketiga adalah jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak, sehingga pekerjaan lebih efisien. Para karyawan dan pilot diberi teknologi dan pesawat terbaru sehingga biaya operasionalnya jadi lebih murah.

Faktor selanjutnya adalah rata-rata maskapai Timur Tengah punya dan mengoprasikan bandara sendiri, seperti Qatar Airways di Doha, Emirates di Bandara Dubai, dan Etihad di Bandara Abu Dhabi. Para maskapai Timur Tengah ini punya pemasukan tambahan dari operasional bandara.

Chan mengatakan, Qatar Airways sendiri menerima pembayaran dari lebih 80 maskapai yang menggunakan Bandara Doha dan Hamad. Semuanya masuk menjadi omzet dan keuntungan konsolidasi.

Keuntungan lain yang dimiliki maskapaiTimur Tengah adalah bebasnya pajak. Pemerinteh setempat tidak menarik pajak dari perusahaan karena negaranya sudah kaya dari jualan minyak.

Hal ini yang paling tidak mungkin ditiru oleh maskapai dari Eropa, Amerika, atau Asia. Karena pajak perusahaan di tiga benua tersebut cukup besar.

"Makanya sama-sama saling menurunkan harga (tiket) sehingga akhirnya bersaing (antar sesama maskapai Timur Tengah). Kita ini tidak ada pajak. Kalau di Eropa, Asia, pajak tinggi," ujarnya.

(ang/ang)

Hide Ads