Bandara bernama New Ahmad Yani ini disebut-sebut sebagai bandara yang dibangun di atas permukaan air pertama di Indonesia, dan rencananya dilengkapi fasilitas pemancingan bagi calon penumpang pesawat.
Wacana ini memang masih sebatas gagasan yang disampaikan oleh Direktur Utama AP I Tommy Soetomo. Di sela-sela acara groundbreaking Bandara New Ahmad Yani hari ini (17/6/2014), Tommy sempat melontarkan gagasan pembangunan tempat pemancingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan fisik yang dimulai hari ini, merupakan konstruksi terminal dan apron yang menggunakan lahan tambak ikan dan rawa yang ada di sekitar Bandara Ahmad Yani yang saat ini masih beroperasi.
Berdasarkan maket di lokasi groundbreaking, konsep terminal baru bandara ini terlihat modern. Pada pintu masuk terminal terlihat beberapa kolam air ukuran besar dan kecil. Terlihat juga apron bandara yang lokasinya di atas permukaan air rawa, bahkan berdasarkan informasi, sebagian lantai terminal akan dibuat dari kaca sehingga pengunjung bisa melihat permukaan air.
Bandara Internasional Ahmad Yani nantinya akan dilengkapi beberapa fasilitas yaitu 30 counter check in, 3 unit aviobridge (garbarata), 4 counter visa on arrival, 5 unit elevator, 1 unit travelator, dan 7 unit eskalator. Area parkir pengunjung akan diperluas menjadi 43.634 m2.
Tanah tempat pengembangan bandara internasional dilakukan di atas tanah milik kementerian pertahanan seluas 884.500 m2. Pengembangan tersebut terganjal revisi Peraturan Pemerintah (PP) nomor 6 tahun 2008 yang kemudian diganti menjadi PP nomor 27 tahun 2014 tentang Kemudahan Penggunaan Aset Negara.
(hen/hds)











































