Para penerima beasiswa akan menjalani pendidikan selama 20 bulan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug. Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko menerangkan pemberian beasiswa ini merupakan bagian corporate social responsibility (CSR) perusahaan.
Selain itu, AirAsia ingin menyiapkan tenaga mekanik untuk mendukung pengadaan armada baru yang andal dan memperoleh sertifikasi dasar di bidang sistem radio, sistem instrumentasi hingga sistem kelistrikan pesawat terbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang sama, Ketua Sekolah STPI Curug Yurlis menjelaskan para penerima beasiswa nantinya akan memperoleh pembelajaran teori sebanyak 60% dan praktik sebesar 40%.
Untuk mencetak seorang mekanik pesawat, setidaknya diperlukan biaya sekitar Rp 200 juta per orang. Status penerima beasiswa sendiri bukan merupakan non diploma namun disiapkan menjadi tenaga ahli pesawat siap kerja sehingga lama pendidikan dipersingkat.
Umumnya mencetak seorang mekanik adalah 36 bulan namun program ini dipersingkat menjadi 20 bulan.
"Kami berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan AirAsia Indonesia kepada STPI Curug untuk membentuk dan mendidik para penerima beasiswa agar siap menjadi talenta berkualitas yang diperlukan oleh maskapai," jelasnya.
(feb/ang)