.webp)
Musibah terjadi karena munculnya kebocoran air yang mengenai converter. Akibat kebocoran ini, converter yang bertemperatur tinggi tersebut meledak.
"Ledakan tersebut berasal dari kebocoran air yang kemudian kena temperatur tinggi di converter," kata Irvan kepada detikFinance, Selasa (16/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada gangguan, semua peralatan baik kondisinya. Kalau detilnya bisa ditanya pihak Krakatau Posco karena kita hanya pegang saham 30%," ujarnya.
Converter pabrik baja Kratau Posco seharusnya menjalani perawatan rutin yakni 3 hari setelah ledakan. Akibat peristiwa kemarin, proses perawatan menjadi dipercepat.
"Mereka punya jadwal overhaul mulai 18 ini. Dengan peristiwa tersebut, menjadi 3 hari lebih awal," kata Irvan.
Proses perawatan direncanakan berjalan selama 2 minggu. Begitu selesai, pabrik baja Krakatau Posco bisa beroperasi normal kembali.
"Program perawatan tahunan selama 2 minggu, tapi lini produksi lainnya tetap beroperasi normal. Cuma converter yang overhaul. Sesuai jadwal ya berproduksi normal lagi," jelasnya.
Pabrik baja Krakatau Posco merupakan pabrik baja terpadu kerja sama Krakatau Steel dengan Pohang Iron and Steel Company (Posco) asal Korea Selatan. Pabrik ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi 3 juta ton/tahun. Krakatau Steel memiliki saham sebanyak 30% sedangkan Posco menguasai 70% saham di perusahaan patungan tersebut.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik ini dimulai pada 28 Oktober 2010. Pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco tahap I mencapai US$ 2,7 miliar.
Lokasi pabrik baja Krakatau Posco di Krakatau Industrial Estate Cilegon Banten menempati lahan seluas 400 hektar.
(feb/hds)
