PT Aggioβmultimex adalah perusahaan yang dimaksud. Ada hal menarik dari perjalanan bisnis Aggiomultimex mulai dari awal hingga kini punya dua pabrik yang mempekerjakan 2.000 orang karyawan dan beromzet Rp 500 miliar per tahun.
Dari informasi yang dihimpun detikFinance, Jumat (15/5/2015), berikut info menarik soal pabrik itu.
Dulu Hanya Makelar
|
Kala itu, produk fashion asal Italia, βBenetton minta dibuatkan sepatu dan sandal. Namun, Subagyo tak memiliki pabrik. Pada akhirnya, dia bekerja sebagai trader atau makelar melimpahkan pesanannya itu ke pabrik-pabrik sepatu yang sudah beroperasi.
Bangun Pabrik Pertama di 2007
|
Pesanan dari pemegang merek semakin banyak begitu juga dengan tuntutannya. Pemegang merek meminta garansi dari produk yang dibuatkan Subagyo Cs. Alhasil, untuk memenuhi kebutuhan customer, dibangunlah pabrik pertama Aggiomultimex di Sidoardjo di tahun 2007 dengan investasi sekitar US$ 3 juta.
Produksi Sepatu Merek Terkenal
|
Hebatnya lagi, tak banyak yang dapat lisensi memproduksi sepatu bermerek tersebut di Indonesia. Direktur Keuangan Aggiomultimex Bruno Saputan menuturkan, untuk merek Oakley, hanya perusahaannya yang memproduksi di Indonesia.
Owner Aggiomultimex Subagyo Lembono menuturkan, selain merek tersebut, pabriknya juga memproduksi sepatu merek Dolce Gabbana, Fishery shoes Benetton dan sempat membuatkan Prada.
Punya Dua Pabrik dan 2.000 Karyawan
|
Tak Boleh Dijual di Indonesia
|
Jadi, sebanyak 90% produk yang dihasilkan Aggio diekspor ke seluruh dunia. Sedangkan 10% yang dijual di dalam negeriβ adalah produk sepatu lifestyle milik Aggiomultimex sendiri yang bermerek Aix Aggio dan Lines.
Dipakai Artis Hollywood dan Raja Arab
|
Dia juga mengatakan, selebritis Hollywood pun pernah menggunakan sepatu yang diproduksinya meski dia tak ingat betul namanya. Yang jelas, di tahun 2012 lalu, Raja Arab dan keluarganya juga memakai sepatu berjenis βMBT (Masai Barefoot Technology).
"Kita supply untuk kerajaan Arab," tuturnya.
Halaman 5 dari 7