Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan, Oasis sejak 2011 hingga tahun 2015 sudah menggelontorkan investasi di Indonesia senilai Rp 1,1 triliun.
Investasi tersebut digunakan untuk mengoperasikan beberapa pabrik termasuk rantai distribusi hingga ke konsumen. Di tahun 2016, perusahaan ini bakal menambah investasi Rp 300 miliar sehingga totalnya menjadi Rp 1,4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh mengatakan, dengan tambahan investasi maka Oasis bakal menambah pangsa pasar nya hingga 25%. Saat ini, pangsa pasar merek AMDK ini masih berkisar di angka 20%.
"Targetnya menjadi kedua terbesar di tahun depan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Oasis Waters Internasional Nathaniel Gunawan mengatakan, dengan ekspansi bisnis yang dilakukan, Oasis ingin merambah pasar hingga ke pelosok daerah. Saat ini, distribusi minuman Oasis masih 80% terfokus di Pulau Jawa. Oasis akan segera mengoperasikan pabrik di Palembang, Bali juga Surabaya.
"Kita ingin jadi national brand. Kita sekarang kukuhkan pabrik di Palembang, Bali, Surabaya dan tahun depan di Semarang, kita ingin mengandalkan brand kita ke luar Jawa. Kita ingin memperkuat sistem itu, bisa jalan ke kabupaten, ke kota-kota kecil di luar Jawa," paparnya.
Dengan 5 pabrik yang beroperasi tersebut nantinya, Oasis bisa memproduksi AMDK berbagai varian dengan kapasitas total 1,5 miliar liter per tahun. Selain itu, perusahaan ini juga tengah mengkaji untuk mengembangkan bisnis ke usaha air minum di luar mineral.
"Kita juga sedang pelajari untuk buat teh atau kopi," tutupnya
(zul/hen)