Beton Rel yang Dibor Rizal Ramli Bukan Bagian Program Kereta Pelabuhan

Beton Rel yang Dibor Rizal Ramli Bukan Bagian Program Kereta Pelabuhan

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Jumat, 18 Sep 2015 14:00 WIB
Suasana di Stasiun Pasoso Priok
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli pada 10 September lalu membongkar beton yang menutupi rel di area Lapangan 217 dan 218, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jalur rel yang dibongkar oleh Rizal ternyata tidak masuk ke dalam program pengembangan jalur rel pelabuhan Tanjung Priok.

Dalam masterplan pengembangan rel pelabuhan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Pelindo II (Persero) yang telah memperoleh persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jalur rel yang akan dikembangkan ke dalam pelabuhan adalah membentang dari Stasiun Pasoso (di luar pelabuhan) masuk ke dalam pelabuhan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok.

Dari Stasiun Pasoso ke dalam terminal milik JICT, akan dibangun rel baru sepanjang 1,4 kilometer. Jalur ini akan ditarik dari rel lama (existing) melalui lahan warga yang saat ini masih dalam proses pembebasan kemudian masuk ke dalam Terminal Peti Kemas (TPK) atau dermaga milik JICT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan rel kereta yang dicoba dibongkar oleh Rizal Ramli pekan lalu, merupakan rel kereta 'mati' pelabuhan yang membentang dari Stasiun Pasoso menuju dermaga di Terminal 3, Pelabuhan Priok. Jalur ini melewati lokasi penumpukan peti kemas di terminal Tanjung Priok.

"Betul, yang dibongkar Pak Rizal tidak masuk ke dalam rencana pengembangan jaringan rel dari Stasiun Pasoso ke JICT," ujar staf Pelindo II yang enggan disebut namanya kepada detikFinance di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/9/2015).

Dari pantauan detikFinance di Pelabuhan Priok, rute rel antara yang dibongkar oleh Rizal dan rencana rel baru menuju JICT memang berbeda. Jalur rel yang dibongkar Rizal merupakan rel lama yang berada sekitar 1 kilometer dari Stasiun Pasoso. Rel ini membentang menuju dermaga di Terminal 3. Pasca upaya pengeboran beton pekan lalu oleh Rizal Ramli, saat ini kondisi beton masih ada.

Sedangkan, jalur kereta dari Stasiun Pasoso menuju JICT merupakan jalur yang akan dibangun baru atau jalur perpanjangan yang akan dibangun oleh KAI. Bila jalur ini jadi dibangun, maka proses bongkar muat kontainer via kereta api bisa dilakukan di dalam pelabuhan, namun tak masuk ke dermaga seperti yang saat ini di jalur rel yang sudah 'mati' yang hingga hari ini masih sebagian dibeton untuk jalur truk kontainer.

PT KAI saat ini sedang membebaskan lahan untuk jalur rel yang menuju JICT. Setidaknya tinggal 7 rumah warga dan 1 Rumah ibadah yang masih dalam proses penghitungan nilai bangunan.

Dikonfirmasi secara terpisah, VP Corporate Communication KAI Agus Komarudin menjelaskan pengembangan rel dari Stasiun Pasoso sampai dermaga milik JICT bakal ditanggung PT KAI.

PT KAI akan membangun rel, container yard dan fasilitas bongkar muat. Sedangkan, jalur lama menuju Terminal 3 yang sempat dibongkar belum masuk penugasan dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

"Tetap Dirjen KA beri penugasan kepada KAI Tanggal 20 April 2015 untuk bangun rel dan fasilitas kereta sampai dermaga JICT," kata Agus.

(feb/hen)

Hide Ads