Investasi Pabrik Nike Cianjur Rp 325 M, Serap 15.000 Pekerja

Investasi Pabrik Nike Cianjur Rp 325 M, Serap 15.000 Pekerja

Lani Pujiastuti - detikFinance
Selasa, 27 Okt 2015 18:01 WIB
Cianjur - PT Pou Yuen Indonesia, perusahaan penanaman modal asing (PMA) Taiwan membuka pabrik barunya di Cianjur, Jawa Barat. Peresmian pabrik ini dihadiri langsung oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan para petinggi Nike serta PT Pou Chen Group, induk dari PT Pou Yuen Indonesia.

Tahun ini pabrik yang berada di kawasan 40 hektar ini mulai produksi sepatu olahraga Nike dan mulai tahun depan memproduksi sepatu Converse. Pabrik ini juga memproduksi komponen sepatu ini nilai investasinya capai Rp 325 miliar.

Rencana penyerapan tenaga kerja selama 2015-2019, tiap tahunnya akan menyerap 3.000 orang hingga mencapai 15.000 orang pada 2019 mendatang. Kapasitas produksinya yaitu komponen sepatu antara lain mid sole sebanyak 4 juta pasang per tahun, sepatu olahraga kapasitas produksinya 10 juta pasang per tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita baru ada 2 line. Tiap tahun akan kembangkan 2-4 line sampai ada 20 line. Baru ada dua gedung yang selesai dibangun dari total empat gedung," ungkap Prince Tee, General Manajer PT Pou Yuen Indonesia (PYI), ditemui usai peresmian pabrik baru PT PYI di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (27/10/2015).

Nilai ekspor produk sepatu dari pabrik ini bisa mencapai US$ 120 juta atau Rp 1,8 triliun. "Produk kita orientasi ekspor cuma memang kita hanya memproduksi saja. Kita hanya dapatkan order, lalu distribusi dan penjualan itu dari pengorder," jelasnya.

PT PYI akan membuka cabang lagi di Jawa Tengah. "Kita lihat ke depan situasi perkembangan bisnis kita bagaimana. Kita ada rencana ke arah sana, kembangkan bangun pabrik di Jawa Tengah. Apalagi di daerah Jawa Barat ini sudah penuh," ucapnya.

Meski sudah menyerap lebih dari 10.000 tenaga kerja dari beberapa pabriknya, PT PYI belum mendapat insentif pajak dari pemerintah. Diakui pihak manajemen memang belum mengajukan fasilitas tersebut.

"Belum dapat insentif apa-apa karena memang belum mengajukan juga. Tax holiday juga belum mengajukan," ujarnya.



(hen/hen)

Hide Ads