Pemerintah juga mendorong industri-industri swasta di tanah air guna memproduksi aneka komponen yang dapat menunjang moda transportasi kereta. Tujuannya agar Indonesia tidak bergantung impor atau membeli peralatan kereta dari luar negeri. Apalagi pemerintah sedang fokus membangun kereta di luar Jawa.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirwan optimistis industri di Indonesia memiliki kemampuan membuat komponen penunjang perkeretaapian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putu menegaskan, pemerintah saat ini fokus pembangunan kereta api di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, Papua dan Sulawesi. Kondisi tersebut perlu dukungan dari industri penunjang kereta api atau sejenisnya seperti monorail atau LRT.
Menggeliatnya moda transportasi berbasis rel tentunya membutuhkan ragam komponen-komponen penunjang yang melibatkan banyak industri. Tentu saja bukan soal fokus urusan rel, gerbong dan keretanya saja, tetapi komponen pendukung lainnya seperti mesin dan elektronik.
"Kita bicara kereta masa depan, misalnya kereta cepat dan komputer. Kalau nanti ada pertumbuhan angkutan massal, memang kita masih bergantung ke luar negeri. Tetapi jangan menjadi mayoritas. Kita harus mendukung penunjang perkeretaapian, caranya secara bertahap sehingga mendorong terbentuknya industri komponen," kata Putu.
Kementeriannya terus mendorong perkembangan industri komponen kereta di Indonesia.
"Tujuannya untuk kemandirian industri penunjang perkeretaapian. Kita perlu proses yang dikawal bersama, sehingga kita menjadi tuan di negeri sendiri untuk keperluan industri penunjang perkeretaapian. Tugas kita yaitu menunjang agar industri kereta ini efesien dan berdaya saing," ujar Putu.
(bbn/hen)