Menperin: Industri Mebel RI Meningkat Meski Ekonomi Global Belum Stabil

Menperin: Industri Mebel RI Meningkat Meski Ekonomi Global Belum Stabil

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 10 Mar 2016 17:11 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Jakarta - Ekspor mebel Indonesia tetap meningkat meski perekonomian dunia masih lesu. Ekspor furnitur kayu dan rotan pada 2012 mencapai sekitar US$ 1,4 Miliar dan pada 2013 mengalami peningkatan mencapai sekitar US$ 1,8 Miliar.

Secara total pada tahun 2014 nilai ekspor furnitur kayu dan rotan nasional mencapai kurang lebih US$ 2,2 Miliar. Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, optimistis ekspor mebel bisa naik lebih tinggi lagi setelah kondisi perekonomian dunia pulih.

"Industri furniture ini dari tahun ke tahun terus meningkat walaupun ekonomi global belum stabil. Ekonomi global kan juga tidak selamanya jelek, kalau kurva pasti naik lagi, nggak ada yang turun terus ke bawah," kata Saleh dalam acara Pameran Furniture Indonesia & Mozaik Indonesia 2016 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya menargetkan ekspor furniture bisa mencapai US$ 5 miliar pada 2019.

"Dari 2012, devisa yang kita dapat terus meningkat sampai 2014 kemarin. Kita punya target 5 tahun ke depan bersama para pelaku usaha ini ekspor bisa US$ 5 miliar," tuturnya.

Menurutnya, penjualan mebel tetap konsisten naik karena sangat dibutuhkan masyarakat. Selain itu, sifat permintaannya inelastis, permintaannya tetap meski ada krisis.

"Ini kan kebutuhan pokok juga. Orang kan selalu mengganti furniture," ucapnya.

Industri mebel termasuk dalam industri strategis yang fokus dikembangkan pemerintah. Sebab, sektor ini menghasilkan banyak devisa dan menyerap 2,5 juta orang tenaga kerja.

Pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk menggenjot ekspornya hingga US$ 5 miliar, mulai dari peningkatan mutu, pengembangan desain, pemberian bantuan modal, dan sebagainya.

"Tentu perlu upaya keras bersama pemerintah dan pelaku industri mebel agar dapat terus meningkatkan mutu, desain produk. Setiap daerah kan punya ciri khas desain yang unik. Perlu juga jaminan bahan baku, bantuan permodalan, akses permodalan. Untuk pelaku IKM ada KUR yang sekarang bunganya sudah tinggal 9%," tukas dia.

Berbagai pameran juga terus diikuti untuk mempromosikan produk mebel Indonesia.

Β "Kita mengikuti berbagai ajang pameran furniture di dalam dan luar negeri, misalnya di Jerman, Amerika Serikat, China. Kita terus mendorong agar produk kita dikenal di mancanegara," pungkasnya (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads