Menengok Kreasi Perhiasan Kerang Mutiara Lombok

Menengok Kreasi Perhiasan Kerang Mutiara Lombok

Dana Aditiasari - detikFinance
Sabtu, 07 Mei 2016 20:27 WIB
Foto: Dana Aditiasari-detikFinance
Jakarta - Jakarta International Jewelry Fair 2016 hadir di Jakarta Convention Center (JCC)Β  5-8 Mei 2016. Salah satu peserta dalam pameran itu adalah Anita, seorang desainer sekaligus pengusaha perhiasan dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Aneka perhiasan hasil kreasi Anita mejeng di stand pamerannya berukuran 2x2 meter persegi. Melalui usaha yang diberi nama Lamops, Anita menghasilkan kreasi perhiasan berbentuk mutiara yang menyatu dengan cangkang atau kulit kerangnya.

"Membuatnya yaitu dengan menempelkan inti mutiara yang memang direkayasa untuk menjadi mutiara. Benda asing itu ditempelkan di kulit kerang penghasil mutiara?. Karena ditempel di kulit, maka mutiara yang dihasilkan nggak berbentuk utuh, tapi malah setengah bulatan dan menyatu dengan kulit kerangnya," ujar Anita kepada detikFinance, Sabtu (7/5/2016).
Perhiasan Kerang Mutiara Lombok


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil kreasinya tergolong unik, lantaran biasanya kerang yang digunakan untuk membuat perhiasan ini adalah kerang yang produktivitasnya sudah tidak maksimal lagi untuk menghasilkan sebuah mutiara.

"Kerang itu untuk menghasilkan sebuah mutiara sempurna butuh 18 bulan baru bisa dipanen. Tapi 1 kerang cuma bisa dua kali panen. Kalau sudah dua kali biasanya kerang nggak bisa dipakai lagi. Nah, ini biasa kita manfaatkan? untuk bikin kreasi kita ini," ujar Anita.

Kerang yang biasanya digunakan Anita berjenis Pteria Penguin, namun ada jenis kerang lain yang juga bisa digunakan. Saat masih produktif, membuat mutiara di kerang dilakukan dengan cara menyelipkan inti mutiara ke dalam daging tiram. Inti mutiara itu akan dibungkus oleh air liur si tiram hingga membentuk mutiara utuh dengan bentuk bulat sempurna.

Sementara, pada kreasi yang dibuat Anita, inti mutiara tadi tidak diselipkan di daging tiram melainkan di kulit kerang. Inti mutiara tadi lantas dibungkus oleh liur tiram sehingga membentuk mutiara setengah bulat yang menyatu dengan bagian dalam kulit kerang.

"Jadilah kreasi seperti ini," tutur Anita sambil menunjukkan kreasinya.

Bentuk-bentuk yang dihasilkan tergolong unik. Tak hanya setengah bulat penuh, melainkan ada juga hasil kreasi yang mutiaranya justru tidak beraturan.

"Ini disebabkan zat perekat yang beleber saat proses penempelan inti mutiara tadi. Kalau bentuknya nggak beraturan begini, biasanya dibuang, tapi buat? saya ini justru benda seni. Saya kreasikan, malah banyak yang berminat," cerita Anita.
Perhiasan Kerang Mutiara Lombok


Hasil kreasinya ini dijual dengan harga jutaan rupiah, tak jarang malah ada yang menawarkan minatnya dengan harga fantastis hingga puluhan juta rupiah.

"Yang kecil begini sekitar Rp 7 juta, yang lebih besar lagi lebih mahal. Bergantung ukuran, kualitas mutiara dan tingkat kesulitannya," tutur dia.

Benar saja, dalam membuat kreasinya, Anita biasa mengkombinasikan mutiara kulit kerang tadi dengan logam perak sebagai pengikatnya. kombinasinya biasa dijadikan cincin hingga liontin cantik. Ia sendiri mengaku telah menekuni usaha ini sejak tahun 2001 dan mengambil lokasi produksi di Jalan Pesantren No 14, Desa Tegal Montong, Lombok.

Di rumahnya, Anita juga membuka Show Room atau ruang pameran yang biasa dijadikannya wahana untuk memamerkan kreasi-kreasi terbarunya.

Hasil kreasinya yang unik ini bukan hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga telah tersohor hingga ke manca negara.

"Pelanggan saya ada dari Eropa, Jerman, Swiss. Ada juga dari Amerika serikat. Baru-baru ini saya juga kirim ke Australia," aku dia.

Meski sudah mendunia, Anita mengaku masih punya kendala dalam menjalankan usahanya. Selain sulitnya bahan baku, dari sisi kreasi pun ia pernah punya pengalaman buruk.

"Saya pernah upload saya punya website, tapi gambar saya malah diambil orang, produk saya ditiru dan diakui dengan merek mereka," kata dia.

Meski demikian, ia mengaku tak patah semangat. Justru ia berencana terus mengembangkan usahanya agar lebih dikenal masyarakat internasional. Karena tak banyak negara yang bisa menghasilkan kreasi se terampil tangan anak bangsa.

"Saya mau kembangkan terus," tegas dia. (dna/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads