Buah apel sudah menjadi produk hortikultura unggulan Kabupaten dengan tag line Pasuruan Always Fresh ini. Jutaan pohon apel terhampar di kawasan agrowisata Tutur. Jenis buah apel yang ditanam petani antara lain Apel Anna, Manalagi dan Rhome Beauty.
Saat ini lebih dari 2.891.640 pohon apel ditanam petani dan menghasilkan 150.059 ton/tahun. Produktivitasnya mencapai 51.89 kilogram/pohon. Masa panen apel dua kali setahun antara Januari-Maret dan Juli Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doddy mengakui, sudah melakukan berbagai cara untuk mem-branding apel Tutur, mulai dengan pengemasan dan mengajak petani memamerkan produknya di sejumlah kota.
Berbagai even juga sudah dilakukan untuk mengukuhkan buah apel Tutur, Pasuruan, di antaranya Festival Apel Pagi (Apel Pasuruan Manalagi). Bahkan Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, seringkali mengajak tamu ke wisata petik apel di Desa Andonosari, Kecamatan Tutur.
"Banyak kelompok tani apel yang sudah punya produk olahan apel. Di Desa Andonosari juga sudah wisata petik apel, di mana pengunjung bisa langsung memetik apel dan menikmatinya di sana," jelasnya.
Fakta bahwa apel yang dijual di Malang dan Batu berasal dari Tutur diakui seorang petani, Faisol Ibrahim (48), petani apel yang mengaku kerap berbisnis dengan pedagang apel asal Kota Batu dan Malang.
"Tingginya permintaan apel dari berbagai daerah di Indonesia telah membuat para pedagang apel dari Kota Batu dan Malang harus berdatangan untuk kulakan dari Tutur. Mereka (pedagang apel Batu dan Malang) rela membayar di muka demi mendapatkan buah apel dari para petani di Tutur," kata Faisol.
Menurut Faisol, petani apel Tutur memamg kalah start. Saat petani Tutur masih menanam jagung, orang Batu sudah menanam apel. Β
"Para pedagang batu itu datang ke sini untuk membeli apel karena apel yang bagus memang dari Tutur. Batu hanya menang nama," pungkasnya. (ang/ang)