Sebelum Produksi Ban Pesawat, Ini Lompatan yang Dilakukan RI

Sebelum Produksi Ban Pesawat, Ini Lompatan yang Dilakukan RI

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 25 Mei 2016 18:35 WIB
Foto: Dana Aditiasari
Jakarta - Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki pabrik ban pesawat sendiri. Untuk kebutuhan ban pesawat, Indonesia masih mengimpor dari beberapa negara produsen seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jepang. Bahkan untuk memperbaiki ban pesawat atau vulkanisir juga belum mampu dilakukan di dalam negeri.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Indonesia berencana membangun bengkel vulkanisir ban pesawat terlebih dahulu. Untuk membangun bengkel vulkanisir dibutuhkan roadmap atau kerangka tujuan bersama dengan beberapa kementerian dan lembaga.

"Roadmap, jadi rencana bersama untuk membuat langkah-langkah dengan milestone-milestone yang ada di dalamnya. Dengan pencapaian sampai ke tujuan akhir," kata Program Manager Transportasi Airlines Kementerian Perhubungan, Alphada kepada detikFinance di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembentukan roadmap membutuhkan andil dari beberapa kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan juga Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Kalau ban pesawat dari Direktorat Kelaikan Udara Kementerian Perhubungan. Untuk pembinaan industrinya Kemenperin, untuk research dan teknologinya sama BPPT," jelas Alphada.

Umur ban pesawat yang pada umumnya selama 3 bulan dan perlu divulkanisir atau retrade agar kembali normal. Batas sebuah ban pesawat melakukan vulkanisir adalah sebanyak 3 kali dan kemudian setelahnya harus dilakukan pergantian dengan ban yang baru.

Dengan adanya bengkel vulkanisir ban pesawat di Indonesia, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan vulkanisir dan impor ban pesawat dari luar negeri.

BPPT akan menjadi motor penggerak bagi terlaksananya pembangunan bengkel vulkanisir ban di dalam negeri.

"Mungkin kecenderungannya nanti BPPT akan jadi leader untuk mengkordinasikan semuanya," kata Alphada.

Pembangunan bengkel vulkanisir ban pesawat dilakukan karena biaya yang cenderung lebih murah. Ke depannya juga diharapkan akan dibangun industri ban pesawat untuk memenuhi kebutuhan maskapai di Indonesia. BPPT juga sejak tahun 2013 lalu telah melakukan penelitian untuk mengetahui struktur ban pesawat terbang.

"Ini lebih mudah aja lebih murah aja. BPPT sudah mulai merintis sejak 3 tahun lalu," tutup Alphada. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads