Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memproduksi 2 jenis rudal, yakni rudal anti serangan udara dan rudal jarak pendek. Untuk teknologinya, BUMN senjata ini akan bekerja sama dengan 2 negara Eropa yakni Swedia dan Prancis.
"Kita ada punya rencana ke rudal anti serangan udara, kerja sama dengan Swedia, kita sedang kolaborasi kemungkinan kerja samanya, yang jelas kita akan sama mereka. Dalam 2 tahun semoga bisa (produksi)," jelasnya kepada detikFinance, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memproduksi bahan pendorong rudal berupa propelan, sambung Silmy, Pindad akan menggandeng PT Dahana (Persero), yang selama ini aktif memproduksi bahan peledak komersial.
"Propelan nanti Dahana produksi yah kita kan ambil (beli). Tapi rencananya kita akan gabung kok produksi propelan dengan Dahana," tutupnya. (feb/feb)