Untuk padi, BPS mencatat, terjadi kenaikan produksi padi sebesar 6,42% menjadi 75,39 juta ton pada periode Januari-Desember 2015 dari sebelumnya di periode yang sama tahun 2014, hanya 70,84 juta ton.
"Kenaikan Produksi terjadi karena ada penambahan luas area panen sebesar 2,31% dan naiknya produktivitas padi per hektar area tanam sebesar 2,06 kuintal atau sekitar 4,01%," kata Kepala BPS Suryamin di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komoditas lain yakni Jagung pun mengalami peningkatan produksi sepanjang tahun 2015. 19,61 juta ton jagung pipilan kering berhasi diproduksi sepanjang periode Januari-Desember 2015.
Bila dibandingkan dengan total ptoduksi di tahun 2014, tercatat ada kenaikan produksi sebanyak 600 ribu ton atau terjadi peningkatan sekitar 3,18%.
"Kenaikan produksi turut ditunjang oleh kenaikan produktivitas sebesar 2,24 kuintal per hektar. Hal ini mengkompensasi penurunan area tanam sebesar 1,29%," tutur dia.
Komoditas ketiga yang juga mengalami peningkatan produksi adalah kedelai. BPS mencatat kenaikan produksi kedelai adalah sebesar 0,86% menjadi 963,18 ribu ton biji kering sepanjang tahun 2015.
Meskipun tipis, kenaikan jumlah produksi ini menurutnya perlu diapresiasi karena terjadi justru di saat luas area tanamnya turun sebesar 1,59 ribu hektar. Artinya, menurt dia, tingkat efisiensi produksi kedelai mengalami peningkatan.
"Peningkatan produksi kedelai terjadi karena ada kenaikan produktivitas sebesar 0,17 kuintal per hektar atau naik 1,10%," tandasnya. (dna/ang)