Pemindahan tersebut dilakukan seiring dengan berjalannya pembangunan mega proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Aher sapaan akrabnya mengatakan, pemindahan PTDI ke dekat BIJB karena di sana harus ada industri pembuatan pesawat terbang. Karena menurut Aher, bandara tersebut akan berdiri megah, sehingga roda bisnis harus berjalan di sekitar wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aher menyebut lahan PTDI di Kota Bandung saat ini berdiri di lahan seluas 50 hektar. Sedangkan berdasarkan arahan Presiden Jokowi, luas yang harus dimiliki oleh sebuah industri pesawat terbang berada di lahan 200 hektar.
"Lahan aerocity yang ada saat ini 3.600 hektar jadi kalau dikurangi 200 atau 300 hektar masih ada buat lahan itu," ucap Aher.
Direktur PTDI Budi Santoso mengatakan pindah kantor itu karena lokasi di Kota Bandung kondisinya dianggap sesak. Menurut Budi, pemindahan PTDI ke Majalengka atas rekomendasi Presiden Joko Widodo
"Pertemuan dengan presiden saat itu ditanyakan kalau PT DI luasnya 50 hektar. Masa produksi kapal terbang segitu, nggak maju-maju. Akhirnya Pak Presiden memilih di Kertajati (Majalengka)," tutur Budi usai menemui Aher.
![]() |
PTDI yang saat ini beralamat di Jalan Pajajaran Nomor 154 Kota Bandung ini siap untuk menempati lahan di kawasan aerocity yang berada di sekitar area BIJB.
Menurut Budi, pemindahan ini agar dalam memproduksi pesawat terbang bisa lebih optimal.
Nantinya kantor PTDI yang ada saat ini di Kota Bandung akan dikembalikan kepada negara. Soal kapan pindah ke kantor baru, Budi menjelaskan, akan dilakukan secara bertahap.
"Untuk fasilitasnya juga kan persiapannya tidak cepat. Jadi lahannya dulu lah. Setelah berdiri Kertajati baru kita mulai untuk pindah," kata Budi. (feb/feb)