Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat mengatakan, pihaknya tak terlalu berharap muluk-muluk dalam penurunan harga gas industri.
"Kita berharapnya bisa turun US$ 7 per MMbtu. Turun segitu saja sudah cukup bagus, meski masih lebih mahal dari negara lain, itu secara keseluruhan sudah cukup membantu," katanya kepada detikFinance, Senin (29/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkannya, biaya untuk energi berkontribusi sekitar 28% dari total struktur biaya pabrik tekstil. Penurunan harga gas juga bisa mengurangi biaya untuk listrik, lantaran beberapa pabrik memiliki pembangkit listrik berbahan bakar gas sendiri.
"(Harga) gas turun bisa kurangi biaya listrik, kita kan ada beberapa pembangkit sendiri dari gas. Kemudian untuk kebutuhan gas lainnya seperti broiler dan macam-macam," jelas Ade. (hns/hns)