"Kalau daya saing kita Indonesia dan Thailand bersaing. Produksi Indonesia sudah 1 juta, Thailand masih 700 tapi ekspornya 1 juta," ujar Airlangga, di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2016).
Airlangga menyebut hal itu karena ada perbedaan jenis produksi. Indonesia lebih berfokus untuk memproduksi mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) atau kendaraan dengan 6 tempat duduk, sedangkan Thailand memproduksi mobil jenis Sport utility vehicle (SUV) atau kendaraan bertempat duduk 4.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut daya saingnya berbeda karena Thailand berfokus pada mobil SUV. Sedangkan Indonesia berfokus pada kebutuhan pasar untuk keluarga. Untuk produksi MPV Indonesia saat ini mencapai 200.000 produksi per tahun, ke depan Airlangga mengatakan akan ditambah mencapai 220.000.
"Pilihan industrinya berbeda. Mereka sudah lari ke industri industri yang nilai tambah tinggi. Nah bagi Indonesia, kita bisa jalankan pararel yang labour intensive maupun yang teknologinya tinggi," kata Airlangga.
Sebelumnya Bank Dunia menyebut Indonesia kalah dalam ekspor mobil. Pada tahun 2002, ekspor mobil Indonesia meningkat dari 1.258 unit menjadi 207.691 pada 2015, tapi dibandingkan dengan Thailand masih tertinggal jauh. Hal ini terjadi karena Thailand mengekspor mobil enam kali lebih banyak dibandingkan Indonesia dan merupakan pusat ekspor mobil regional. (ang/ang)











































