PT Barata (Persero) sebagai salah satu BUMN yang memproduksi alat berat yang salah satunya adalah komponen kereta api juga terlibat dalam penyediaan komponen kereta api di dalam negeri.
BUMN yang sudah hadir sejak 1901 di zaman penjajahan Belanda memproduksi bogie atau sistem kesatuan roda kereta api dan sambungan gerbong kereta api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Join antar gerbong, kemudian kalau yang namanya bogie itu adalah chassis keretanya sebagai dudukan antara roda dengan gerbong. Sekarang kita kan jual ekspornya kan bogie-nya saja ke Amerika Serikat (AS) sama ke Meksiko sama ke beberapa negara," jelas Direktur Utama PT Barata (Persero) Silmy Karim saat berbincang dengan detikFinance di Financial Club Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Ekspor komponen kereta api buatan Barata akan terus dilakukan ke beberapa negara lainnya. Sedikitnya, Barata mengekspor komponen kereta api ke empat negara di dunia.
"Saya ada datanya tapi saya lupa. Ada empat kali ya. Ini juga saya lagi galakkan," tutur Silmy.
Di Indonesia potensi penjualan komponen kereta api masih sangat besar. Besarnya potensi tersebut dilihat dari rencana pemerintah membangun jaringan rel kereta api di berbagai daerah untuk mempermudah transportasi.
"Cuma di Indonesia masih belum, paling marketnya di Indonesia tapi kan perlu waktu. Karena kan untuk infrastruktur kereta api kan harus bangun relnya dulu baru kan keretanya," ujar Silmy.
BUMN alat berat ini juga akan dilibatkan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Perusahaan yang sudah ada sejak tahun 1901 ini akan menyediakan komponen kereta cepat, baik berupa bogie hingga sambungan antar gerbong.
"Saya belum tahu, belum diajak bicara lebih dalam. Tetapi saya bisa mengira-ngira adalah komponen. Komponen-komponen seperti yang kita buat sekarang, misalnya bogie atau joint pokoknya yang produknya Barata, tetapi mungkin dengan desain yang lebih baik," jelas Silmy. (drk/drk)