Dibandingkan dengan Indonesia, jelas harga gas di Negeri Jiran itu lebih murah. Di Indonesia, baru di hulu saja harga gas sudah banyak yang hampir atau bahkan lebih dari US$ 6,5/MMBtu.
Misalnya gas dari Lapangan Jatirangon (Jawa Barat) harganya US$ 6,75/MMBtu, gas dari Lapangan Wunut (Jawa Timur) US$ 6,75/MMBtu, gas dari Sumur Benggala (Medan) US$ 8,49/MMBtu, gas dari Lapangan Suryaragi (Cirebon) US$ 7,5/MMBtu, gas dari Lapangan Pangkalan Susu (Medan) US$ 8,48/MMBtu, gas dari Blok WMO (Jawa Timur) US$ 7,99/MMBtu, gas dari Jambi Merang (Jambi) US$ 6,47/MMBtu, gas dari Blok Kangean (Jawa Timur) US$ 6,35/MMBtu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah Malaysia memberikan subsidi harga gas kepada industri-industri mereka, itu sebabnya harga gas di sana lebih murah," kata Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagyo, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Dari data yang dihimpun detikFinance, Pemerintah Malaysia melalui Petronas memberikan subsidi gas untuk industri dengan jumlah yang cukup besar. Pada 2011 lalu misalnya, Petronas menggelontorkan dana sampai MYR 20 miliar atau setara dengan US$ 4,8 miliar untuk subsidi gas.
Tapi sejak 2010, pemerintah Malaysia telah melakukan Program Rasionalisasi Subsidi, termasuk untuk gas industri. Pemangkasan dilakukan karena beratnya beban subsidi. Harga gas bumi naik sekitar MYR 3 setiap 6 bulan dari 2011 sampai 2014. (dna/dna)











































