Pengusaha: Dana Tax Amnesty Belum Masuk Industri Karena Harga Gas Tinggi

Pengusaha: Dana Tax Amnesty Belum Masuk Industri Karena Harga Gas Tinggi

Yulida Medistiara - detikFinance
Selasa, 11 Okt 2016 19:55 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Pemerintah berharap dana peserta tax amnesty yang dibawa pulang ke Indonesia (repatriasi) bisa mengalir ke sektor industri. Salah satunya mengalir ke industri logam.

Ketua Asosiasi Industri Pengecoran Logam Indonesia, Ahmad Safiun, memperkirakan akan ada Rp 2 triliun-Rp 3 triliun dana repatriasi yang bisa masuk ke industri logam. Namun, aliran dana investasi ini bisa terganjal apabila harga gas industri masih mahal.

"Kalau saya pikir Rp 2 triliun- Rp 3 triliun untuk investasi bisa masuk. Tapi yang di dalam (utilisasi pabrik) saja kan turun karena semua banyak biayanya mahal," ujar Ahmad Safiun, di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad mengatakan saat ini belum ada dana tax amnesty masuk ke dalam industri untuk berinvestasi. Hal itu salah satunya karena para pengusaha dan investor menunggu harga gas murah dan pemangkasan perizinan.

"Belum ada (dana tax amnesty masuk) kan pemerintah misal energi mau turun belum turun, perizinan mau masuk gimana (dinilai masih menyulitkan), jadi semua menunggu," katanya.

Ia berharap harga gas turun dari US$ 9 per MMBtu menjadi US$ 5 per MMBtu. Menurutnya yang membuat mahal harga gas dari hulu ke hilir adalah di rantai distribusi.

"Sampai di industri saya harapkan US$ 5 per MMBtu, sebetulnya angkanya bisa diturunkan karena di sumur hanya keluarnya US$ 2, tapi kan banyak banget trader yang panjang rantai distribusinya," ujar Safiun.

"Kalau trader harus punya investasi punya pipa. Dia nggak boleh seperti sekarang hanya ambil dan dijual lagi ke tempat lain," imbuhnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads