Pengamat Sebut Tahun Depan Harga CPO Seperti Roller Coaster

Pengamat Sebut Tahun Depan Harga CPO Seperti Roller Coaster

Yulida Medistiara - detikFinance
Jumat, 25 Nov 2016 20:50 WIB
Foto: Febri Angga Palguna
Bali - Harga CPO saat ini Januari-Oktober 2016 dipatok US$ 660 per ton. Tahun 2017, harga CPO seperti roller coaster, pada semester pertama akan naik dan semester kedua hingga berikutnya akan turun.

Market Analyst and co editor dari ISTA MIELKE GmbH, Siegfried Falk mengatakan pada bulan Januari-Maret 2017 rata-rata harga akan meningkat hingga US$ 800/ton. Namun, angka tersebut adalah angka tertinggi sebelum turun jauh meninggalkan US$ 800/ ton.

"Harga CPO di Rotterdam akan naik rata-rata sekitar US$ 800 per ton, kemungkinan besar di kuartal Januari-Maret 2017, ini rata-rata harga sementara sebelum harga CPO turun jauh meninggalkan US$ 800/ton," ujar Falk, dalam Indonesia Palm Oil Conference ke 12, di Westin Hotel dan Resort, di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan hal tersebut karena efek dari el nino yang terjadi pada 2015 masih terdampak hingga awal 2017. Namun, produksi CPO akan kembali normal beberapa bulan kemudian usai masa puncak, di mana masa recovery-nya lebih lambat di Malaysia daripada di Indonesia.

"Alasan utama dari analisis saya karena produksinya akan pulih kembali secara melambat, terutama di Malaysia daripada di Indonesia," kata Falk.

Ia mengatakan stok minyak sawit dan minyak nabati lainnya turun secara besar-besaran selama 12 bulan terakhir ini. Hal tersebut masih mempengaruhi setidaknya pada April-Juni akan kembali normal.

Ia memprediksi jumlah produksi akan kembali normal sekitar 3 juta - 4 juta ton. Pertumbuhan konsumsi minyak sawit tahun 2017 dinilai cukup stabil dengan kenaikan diprediksi 2 juta ton per tahun.

Namun, ia mengatakan pada kuartal terakhir Oktober-Desember harga akan mencapai titik terendahnya di mana produksi kembali normal karena efek la nina tahun 2016.

"Secara umum itu akan menjadi sepanjang akhir tahun, kuartal akhir Oktober-Desember karena maka kita harus telah mencapai titik di mana produksi memiliki lebih atau normal," imbuhnya. (dna/dna)

Hide Ads