Rapat yang berlangsung selama 3 jam dari pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB saah satunya membahas pengembangan industri prioritas. Beberapa sektor industri prioritas disampaikan untuk dikembangkan ke depannya.
"Tadi yang kita bicarakan adalah prioritas pengembangan dari sektor industri ya karena dulu kita sudah pernah bahas sebenarnya tapi kan menterinya berganti ya kita minta lah ada perubahan apa nggak. Tadi sudah disampaikan prioritasnya apa saja, tapi saya nggak hafal lah panjang ceritanya," jelas Darmin di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga menilai masih banyak industri lain yang perlu menikmati harga gas di bawah US$ 6 per MMBTU, sehingga biaya produksi bisa ditekan.
"Menteri Perindustrian dalam diskusi mengatakan jangan hanya BUMN saja dong yang dapat, ada juga industri lain yang sangat penting terhadap gas. Tapi kita tidak rapat khusus mengenai gas," kata Darmin.
Airlangga mengusulkan harga gas untuk industri kaca dan keramik bisa mendapatkan harga gas di bawah US$ 6 per MMBTU. Penurunan harga gas untuk dua industri tersebut saat ini masih dikaji.
"Dalam situasi begitu Menteri Perindustrian nyeletuk soal gas untuk dua jenis industri, gitu," tutup Darmin. (ang/ang)











































