3 Sektor Industri Ini Disiapkan untuk Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2017

3 Sektor Industri Ini Disiapkan untuk Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2017

Yulida Medistiara - detikFinance
Senin, 19 Des 2016 12:20 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Pemerintah mendorong sektor industri untuk mengolah bahan baku di dalam negeri. Untuk itu, sedang disiapkan beberapa sektor industri mengolah bahan baku di dalam negeri.

Ketiga sektor ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi karena menghasilkan bahan baku.

"Ada 3 gaung industri besar yang menjadi sumber pertumbuhan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, dalam acara Prospek Ekonomi Indonesia 2017, di Balai Kartini, Jakarta, Senin (19/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Industri pertama adalah Kilang dan petrokimia. Kedua, industri bahan baku obat farmasi. Hal itu karena 90% bahan baku obat masih impor sementara Indonesia menggelontorkan dana yang besar di sektor kesehatan seperti BPJS.

"Basic general chemical turunannya sampai ke farmasi, apalagi sekarang ini kita mengeluarkan dana besar-besaran untuk jaminan kesehatan BPJS, aneh nggak bisa kembangkan industri ini. Masa kita keluarkan dana besar, tapi impor dari luar. Itu bodoh namanya, jalur ini bisa dikembangkan," kata Darmin.

Untuk mendorong investasi masuk di sektor bahan baku, pemerintah telah membuka 100% investasi asing. Hal itu agar investor dapat masuk membangun industri hilir produksi obat generik hingga bahan baku di hulu agar obat lebih murah harganya.

Ketiga, adalah baja dan besi. Di mana saat ini baja sedang banyak dibutuhkan untuk pembangunan proyek transmisi 35.000 MW.

"Nah apa yang kita lakukan 2 tahun ini. Barang kali boleh kita katakan hasilnya tidak spektakuler tapi cukup mendingan, kita nggak terseret dalam perlambatan ekonomi," imbuhnya.

Sementara itu, Darmin menyebut pembangunan Pusat Logistik Berikat (PLB) telah berkembang cukup besar. Dengan terbangunnya PLB, aktivitas barang yang akan diimpor dan di ekspor akan lebih mudah.

"Yang sudah terealisasi PLB ada 26 investasi sudah berjalan dan menyebar di seluruh Indonesia bukan cuma di Jawa atau Jakarta, tapi seluruh Indonesia," kata Darmin. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads