"Sektor industri pengolahan non migas berkontribusi 17,82% terhadap PDB triwulan III yang merupakan terbesar daripada sektor lainnya," kata Menperin Airlangga, di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2016).
Sejumlah pejabat eselon I Kemenperin turut hadir seperti Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat, Dirjen IKTA Achmad Sigit, Dirjen Industri Agro Panggah Sutanto, Dirjen IKM Gati Wibawaningsih, dan lainnya. Acara digelar di ruang Garuda, Kemenperin, Jl Jenderal Gatot Subroto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat di sini industri dari hasil industri yaitu edaran dan servis industri jumlahnya 12,97%, jadi industri plus service, servicenya nggak bisa tumbuh kalau tidak ada industrinya, kalau kita total 30%," kata Airlangga.
Selain itu, 4 subsektor industri non migas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB yaitu industri makanan dan minuman 33,61%, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik sebesar 10,68%, industri alat angkutan 10,35% serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional 10,05%.
"Pertumbuhan ini ditopang oleh 4 subsektor industri," imbuh Airlangga.
Pertumbuhan tersebut merupakan yang terbesar daripada sektor lainnya yang memberikan kontribusi terhadap PDB. Sementara itu, sektor yang terbesar kedua yang berkontribusi besra kedua sebesar 14,42% yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Dari sisi ekspor industri selama 11 bulan terakhir, Januari-November 2016, industri pengolahan non migas membukukan nilai sebesar US$ 99,65 miliar atau berkontribusi sebesar 76,3% terhadap ekspor nasional senilai S$ 130,65%.
"Kontribusi tersebut lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 72,18%," kata Airlangga.
Sementara nilai impor industri pengolahan non migas sebesar US$ 97,98 miliar pada Januari-November 2016. Terdapat surplus neraca perdagangan sektor industri sebesar US$ 1,67 miliar.
Kemudian dari segi realisasi investasi di sektor industri sepanjang Januari-September, investasi dalam negeri (PMDN) ini mencapai 75,41 triliun atau naik 19,6% dibandingkan yang sama tahun lalu. Sedangkan investasi asing (PMA) mencapai 13,09 miliar atau naik 53,6% dibandingkan periode yangs ama tahun 2015.
Sementara itu jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri pengalami peningkatan sebesar 15,54 juta orang per Agustus 2016 berdasarkan data Sakernas BPS. Angka tersebut naik 1,87% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. (ang/ang)