Global Industry Analist Personal Accecories and Eyewear Euromonitor, Jasmine Seng, mengatakan perlambatan ekonomi tahun lalu sama sekali tidak berdampak pada penjualan perhiasan. Hal inilah yang membuat Indonesia jadi pasar paling menjanjikan untuk pasar perhiasan dalam beberapa tahun ke depan.
"Asia Tenggara merupakan sasaran penting bagi produsen perhiasan, terutama Indonesia, di mana meningkatnya pendapatan kelas menengah memberikan potensi besar untuk pembelian barang-barang seperti perhiasan," jelas Seng di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (20/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain populasi penduduknya terbesar, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang begitu pesat membuat pasar emas di Indonesia terus meningkat. Indonesia saat ini menempati posisi ketiga penjualan perhiasan emas terbesar di ASEAN setelah Thailand dan Malaysia.
"Kalau dari jumlah penduduk tentu tak perlu ditanya, dari ekonomi GDP kita naik 3 kali lipat dari tahun 2006 sebesar US$ 389 miliar, menjadi US$ 935 miliar di 2016. Kita 37% pasar di ASEAN, itu hampir menyamai Malaysia," ujar Seng.
Dari survei Euromonitor, industri perhiasan dalam negeri tahun 2016 tumbuh 13% atau senilai Rp 21 triliun. Dengan kontribusi perhiasan emas sebesar 59%, perak 18%, dan logam mulia lain 14%. (idr/hns)











































